Dukung Prananda Jadi Penerus Mega, Pengamat Nilai FX Rudy Lagi Cek Ombak Faksi di PDIP


AKTUALITAS.ID – Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo telah menyatakan mendukung Prananda Prabowo untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri di kursi ketua umum PDIP. Mantan Wali Kota Solo itu lebih menjagokan putra Megawati itu, ketimbang Puan Maharani atau Puti Guntur Soekarno.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Rudy sedang cek ombak. Sebab, faksi-faksi di PDIP saat ini masih diam lantaran Mega masih menjabat sebagai ketua umum. Rudy yang memunculkan nama Prananda dinilai ingin melihat bagaimana respons faksi-faksi di partai berlambang banteng itu.

“Faksi-faksi di PDIP banyak. Cuma faksi-faksi tersebut diam karena Mega masih jadi Ketum PDIP. Saat ini FX Rudy memunculkan nama Prananda sebagai bagian kemunculan dan pergerakan awal faksi-faksi itu,” ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).

“(Rudy) ingin melihat respons kader-kader PDIP yang lain. Apakah berani merespons atau tidak,” imbuhnya.

Soal calon, Ujang melihat Prananda dan Puan paling kuat menggantikan Mega. Kader PDIP sudah paham regenerasi di partai tidak akan lepas dari trah Soekarno.

“Kader PDIP sudah paham arah angin kepemimpinan di PDIP dan regenerasi. Tak akan jauh dari trah Soekarno, makanya muncul nama Prananda dan Puan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, Rudy mendukung Prananda karena dianggap lebih bisa diterima di kalangan PDIP ketimbang Puan.

“FX Rudy dukung Prananda mungkin karena Prananda lebih bisa diterima di kalangan internal PDIP dibandingkan Puan,” kata Ujang.

Sementara itu, Ujang memandang tokoh di luar trah Soekarno bakal sulit menjadi ketua umum PDIP. Ia melihat jika bukan trah Soekarno yang memimpin, maka bakal tergeser dari PDIP.

“Soal tokoh di luar trah Soekarno akan sulit jadi ketum PDIP. Karena sekali saja ketum bukan dari trah Soekarno, maka trah Soekarno akan tergeser dari PDIP,” jelasnya.

Sementara itu, soal kans Presiden Joko Widodo memimpin PDIP, Ujang melihat bisa saja mantan gubernur DKI Jakarta itu maju di Kongres PDIP mendatang. Namun, bakal terkunci oleh trah Soekarno karena mekanisme pemilihan melalui pengajuan dari struktur partai dari paling bawah sampai ke atas.

“(Jokowi) bisa saja maju. Tapi akan terkunci oleh trah Soekarno. Karena di PDIP bukan pemilihan cara menentukan ketum partainya. Tapi melalui pengajuan dari struktur partai paling bawah ke atas,” tutur Ujang.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>