Mossad Tuduh Iran Gunakan Akun Wanita untuk Culik Warga Israel


Badan intelijen Israel, Mossad menuduh Iran menggunakan akun media sosial palsu untuk memikat warga mereka di luar negeri. Cara itu dilakukan untuk melukai bahkan menculik warga Israel.

Klaim Israel itu meluncur tak lama setelah Iran menuduh Mossad sebagai dalang di balik aksi sabotase fasilitas nuklir Teheran di Natanz pada akhir pekan lalu.

Mossad bersama badan keamanan domestik Israel Shin Bet mengatakan Iran memakai modus profil Instagram palsu dengan foto wanita yang bergerak di industri pariwisata dan bisnis.

Admin menggunakan profil tersebut untuk menjangkau orang Israel yang memiliki hubungan bisnis internasional. “Lalu memikat mereka dalam pertemuan romantis dan komersial,” kata pernyataan dua lembaga itu, Senin (12/4) seperti dikutip dari AFP.

“Organisasi intelijen Israel khawatir aktivitas Iran mengarah pada upaya menyakiti atau menculik orang Israel di negara-negara itu,” kata Shin Bet.

Menurut Shin Bet, taktik seperti ini juga digunakan Iran terhadap rezim lawan di Eropa di masa lalu.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa ada kasus seorang warga yang pergi ke negara asing untuk melakukan pertemuan setelah berhubungan dengan akun media sosial mencurigakan.

“Orang itu diperingatkan oleh intelijen (Israel) dan kembali (ke rumah),” kata pejabat itu.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat dalam beberapa pekan terakhir di mana dua musuh bebuyutan itu saling tuduh menyerang kapal komersial masing-masing.

Tensi hubungan mereka memanas tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjabat pada Januari lalu.

Biden berkomitmen untuk membawa AS kembali ke kesepakatan nuklir 2015, jika Iran mematuhi sepenuhnya perjanjian tersebut. Namun langkah Biden itu sangat ditentang Israel.

Israel menduga Iran menipu kesepakatan itu dan berusaha membuat senjata nuklir, sementara Teheran menyangkal ambisi itu

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>