Berita
Hadapi Ancaman China, Presiden Taiwan Ingin Bekerja Sama Dengan AS
Presiden Tsai Ing-wen bertemu delegasi utusan tak resmi Presiden Joe Biden, Kamis (15/4), dan menyatakan bahwa Taiwan ingin bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menghadapi ancaman China. “Kami sangat ingin bekerja sama dengan negara yang sepaham, termasuk Amerika Serikat, untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas Indo-Pasifik dan menangkal manuver dan provokasi,” ujar Tsai seperti dikutip […]

Presiden Tsai Ing-wen bertemu delegasi utusan tak resmi Presiden Joe Biden, Kamis (15/4), dan menyatakan bahwa Taiwan ingin bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menghadapi ancaman China.
“Kami sangat ingin bekerja sama dengan negara yang sepaham, termasuk Amerika Serikat, untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas Indo-Pasifik dan menangkal manuver dan provokasi,” ujar Tsai seperti dikutip Reuters.
Dalam pertemuan itu, Tsai juga mengeluhkan manuver militer China kepada salah satu anggota delegasi AS, mantan senator Christopher Dodd.
“Belakangan ini, China sering mengerahkan kapal dan pesawat militer untuk melakukan manuver di perairan dan wilayah udara di sekitar Taiwan,” ucap Tsai.
“Tindakan-tindakan ini menghancurkan status quo di Indo-Pasifik dan mengancam perdamaian dan stabilitas.”
Dodd pun menegaskan bahwa AS akan menjadi teman yang terpercaya bagi Taiwan di tengah peningkatan ancaman dari China.
“Saya dapat mengatakan dengan percaya diri bahwa kerja sama AS dengan Taiwan lebih kuat dari sebelumnya. Anda akan melihat pemerintahan Biden, ibu presiden, akan menjadi teman yang dapat dipercaya dan diandalkan,” tuturnya.
Ia kemudian berkata, “Saya yakin pemerintahan ini akan membantu Anda memperluas ruang internasional, mendukung investasi Anda di bidang pertahanan diri.”
Dalam beberapa waktu belakangan, China memang terus meningkatkan manuver di sekitar Taiwan. Pada Senin (12/4) lalu, China bahkan mengerahkan 25 pesawat Angkatan Udara ke Selat Taiwan.
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, Ma Xiaoguang, terang-terangan mengakui bahwa pergerakan itu merupakan latihan perang.
Ma lantas melontarkan ancaman bahwa China tak ragu untuk mengerahkan kekuatan militer jika Taiwan terus mendekati AS.
Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang lantaran berkeras ingin memerdekakan diri sebagai negara berdaulat.
Relasi China dan Taiwan juga terus memburuk setelah Taipei dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen. Ia merupakan Presiden Taiwan yang pro-demokrasi.
Sejak memimpin pada 2016, Tsai terus berupaya mencari pengakuan internasional bagi Taiwan, termasuk mendekatkan diri dengan AS.
Namun, Presiden China, Xi Jinping, berkeras tidak akan membiarkan Taiwan merdeka. Ia bahkan bersumpah akan melakukan segala cara, termasuk perang militer, untuk mempertahankan Taiwan.
AS sendiri mengaku kedaulatan China. Namun, AS tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer terpenting bagi Taiwan di bawah Undang-Undang Relasi Taiwan.
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
NASIONAL24/04/2025 11:00 WIB
Gara-Gara Bakar Mobil Polisi, DPR Desak Pemerintah Sikat Habis Ormas Preman
-
JABODETABEK24/04/2025 05:30 WIB
Cuaca Jakarta 24 April: Ada Kejutan Hujan di Tengah Hari?
-
POLITIK24/04/2025 12:00 WIB
Cak Imin Tegaskan Perintah Prabowo “Rapatkan Barisan” Bukan untuk Pilpres 2029
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki