Pengamat Nilai Poros Koalisi Parpol Islam Dinilai Tak Pernah Jadi Kekuatan Dominan


Poros Partai Islam

AKTUALITAS.ID – Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, poros koalisi partai Islam sulit terbentuk. Menurutnya, sejak lama parpol Islam tak pernah menjadi kekuatan dominan di perpolitikan.

“Parpol Islam tidak pernah muncul sebagai kekuatan dominan dari dulunya, sejak pemilu 1955. Kedua partai Islam punya kelemahan, hanya berharap pemilih dari umat Islam, sehingga segmen pemilihnya terbatas,” katanya, Jumat (16/4/2021).

Menurutnya, dari dulu koalisi partai Islam hanyalah utopis dan sulit bersatu. Dia bilang, koalisi yang berdasarkan ideologis sangat sulit. Hanya ada koalisi berbasiskan transaksional dan pragramatis.

“Sehingga selama model koalisinya begitu sulit terwujud koalisi parpol Islam, hanya bisa pada tahap wacana dalam praktiknya kesulitan,”ucapnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Politican Review Ujang Komarudin menilai positif jika parpol Islam bersatu. Asalkan koalisi yang dibangun bukan hanya pragmatisme sesaat.

“Hal yang positif jika partai-partai Islam bisa bersatu dan berkoalisi. Namun, koalisi yang dibangun haruslah berdasar ideologi. Bukan koalisi berdasarkan pragmatisme sesaat,” ucapnya.

Dia mengatakan, berkoalisi berdasarkan ideologis akan langgeng dan lama bertahan. Namun, koalisi yang berdasarkan pragmatisme akan mudah bercerai.

Menurutnya, wacana koalisi parpol Islam adalah sebagai ancang-ancang untuk persiapan elektoral Pemilu 2024. Hal itu pun wajar dan rasional. Tetapi, koalisi tersebut memiliki kelemahan.

“Kekuatannya, memiliki ceruk pemilih yang besar. Kelemahannya, susah bersatu. Masing-masing jalan sendiri-sendiri,” kata dia.

Ujang melanjutkan, suara pemilih muslim di Indonesia memang besar. Namun, terbagi-bagi ke banyak partai.

“Bukan hanya partai Islam yang memperebutkannya. Tapi juga partai nasionalis. Namanya juga usaha, siapa tahu dapat dukungan pemilih muslim,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengusulkan partai-partai Islam membentuk koalisi. Hal itu melihat pertemuan PKS dan PPP. Yusril juga menilai, partai Islam bisa melebur menjadi satu kekuatan.

“Partai-partai Islam bisa saja tampil dengan satu Partai Koalisi dalam Pemilu, katakanlah misalnya diberi nama Partai Koalisi Islam yang terdiri atas beberapa partai Islam peserta Pemilu. Tanda gambar Peserta Pemilunya terdiri atas beberapa partai Islam yang bergabung dalam koalisi itu,” ujar Yusril dalam keterangannya, Kamis (15/4).

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>