Usai Bom di Kabul, Biden Perintahkan Militer AS Serang ISIS-K


kandidat calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden, (AFP / GETTY IMAGES / OLIVIER DOULIERY)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan komandan militer AS agar mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS-K. Hal ini disampaikan Biden merespons

ISIS-K yang dimaksud Biden adalah ISIS-Khorasan, afiliasi ISIS di Pakistan dan Afghanistan. Khorasan sendiri termasuk wilayah di bagian Afghanistan.

“Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan waktu, di tempat yang kami pilih dengan cara yang kami pilih,” kata Biden saat memberikan sambutan dari Gedung Putih, seperti dikutip CNN, Jumat (27/8). Namun dia menolak untuk memberikan secara spesifik waktunya.

“Teroris ISIS ini tidak akan menang. Kami akan menyelamatkan Amerika. Kami akan mengeluarkan sekutu Afghanistan kami. Dan misi kami akan terus berlanjut,” kata Presiden.

Dia menyatakan Amerika tidak akan terintimidasi atas serangan bom di bandara Kabul.

Biden bahkan menyatakan akan memberikan pasukan tambahan di Afghanistan jika militer AS membutuhkannya. Dia membiarkan pintu terbuka untuk lebih banyak bantuan militer di Afghanistan.

“Saya sudah menginstruksikan militer dengan apa pun yang mereka butuhkan jika mereka membutuhkan kekuatan tambahan, saya akan memberikannya. Tapi militer, dari ketua Kepala Gabungan, Kepala Gabungan, komandan di lapangan, semuanya telah menghubungi saya satu arah. Atau yang lain biasanya melalui surat yang mengatakan mereka mendukung misi seperti yang dirancang,” kata Biden.

Pada Selasa lalu, Biden mengatakan bahwa AS tetap berusaha menyelesaikan evakuasi melalui udara di Afghanistan hingga 31 Agsutus 2021

Saat itu, dia tidak berencana menahan pasukan AS di Afghanistan lebih lama. Namun, setelah serangan bom, situasinya bisa berubah.

Biden mengeluarkan peringatan kepada mereka yang bertanggung jawab atas serangan bandara Kabul. Dia menyatakan akan memburu pihak yang berada di balik serangan tersebut.

“Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin melukai Amerika, ketahuilah ini: Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayarnya,” kata Biden di Gedung Putih.

Para pejabat AS yakin kelompok ISIS-K kemungkinan berada di balik serangan tersebut. Namun mereka masih bekerja untuk mengonfirmasi keterlibatannya.

Serangan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul, Afghanistan, menewaskan lebih dari 60 orang warga sipil, Kamis (26/8). Sementara 12 orang tentara Amerika Serikat tewas dalam serangan tersebut.

Pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan menyampaikan, selain puluhan korban meninggal, sedikitnya 140 orang terluka atas peristiwa tersebut.

Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth “Frank” McKenzie mengatakan 12 anggota militer AS tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan di bandara Kabul. “Ini hari yang berat,” katanya.

ISIS mengklaim serangan bom mematikan di bandara Kabul dilakukan oleh pihaknya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>