Pendidikan Profesi Guru Membentuk Generasi Baru Guru


AKTUALITAS.ID – Sebagai salah satu bentuk implementasi dari Undang-Undang Guru dan Dosen, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Program ini diharapkan dapat membentuk generasi baru guru Indonesia yang memiliki panggilan hati menjadi guru yang profesional, berkomitmen menjadi teladan, cinta terhadap profesi, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kemendikbudristek Adhika Ganendra menjelaskan bahwa pembentukan guru baru Indonesia berfokus membentuk pendidik yang berpusat kepada murid dalam upaya menghadirkan Profil Pelajar Pancasila.

“Kita tidak hanya melihat guru dari sisi kognitifnya saja, tetapi juga berbagai aspek yang holistik sehingga dapat menjadi sosok pendidik yang berpusat kepada murid. Pembentukan kompetensi guru secara holistik itulah yang sedang kita coba wujudkan melalui PPG Prajabatan,” disampaikan Adhika Ganendra dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar “Pendidikan Profesi Guru Prajabatan: Perjalanan Generasi Baru Guru Indonesia”, Jakarta, Kamis (31/8).

Adhika juga menjelaskan urgensi rekrutmen guru baru untuk mengisi kekurangan pendidik di sekolah. Kemendikbudristek berkomitmen untuk mendorong penyediaan guru ASN yang berkualitas untuk menggantikan guru yang pensiun. Upaya pemenuhan kebutuhan guru dilakukan melalui perekrutan guru aparatur sipil negara berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK).
“Kita terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk dapat membuka formasi pengadaan guru baru untuk mengisi kekurangan yang ada. Tahun 2023 ini tersedia formasi sekitar 296 ribu yang akan kita seleksi di dalam waktu dekat,” ujar Plt. Direktur PPG.

Ketua Forum Perguruan Tinggi Penyelenggara PPG, A.G. Tamrin mengungkapkan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) memahami bahwa PPG Prajabatan berusaha mewujudkan keseimbangan pemenuhan kebutuhan guru secara kuantitas dan kualitas sehingga layanan pendidikan dapat berjalan dengan baik. LPTK mendorong pengembangan guru-guru baru yang disapkan untuk menjadi pendidik yang sesuai dengan zamannya.

Salah satu hal baru dalam PPG Prajabatan model baru ini, jelas Tamrin adalah penyelenggaraan ujian masuk secara nasional. “Jadi, tidak lagi lokal di LPTK, tetapi nasional, bersama-sama,” katanya.

Menurut Tamrin, PPG Prajabatan dapat diikuti oleh Sarjana nonkependidikan sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan akibat perubahan zaman. Dicontohkannya, cukup banyak bidang studi yang terdapat di pendidikan vokasi yang belum tersedia lulusannya dari program studi kependidikan.

“Sehingga di PPG ini ada satu program yang mengharuskan bahwa bidang studi yang nantinya mengarah kepada mapel harus dilaksanakan secara kolaboratif. Hostnya tetap dari S-1 Kependidikan, kolaboratornya dapat dari nonkependidikan,” jelas Tamrin.

Ayo Jadi Guru

Dalam kesempatan yang sama hadir Mahasiswa PPG Prajabatan, Abdurrohman dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Charlyne Sterly Warouw dari Universitas Mulawarman. Keduanya berbagi motivasi menjadi guru.

Charlyne mengaku cita-citanya untuk menjadi guru muncul karena pengalaman mendapatkan hukuman dari guru saat bersekolah, padahal ia tidak melakukan kesalahan yang dituduhkan. Sejak saat itu, ia berjanji ingin menjadi guru yang bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Serta bisa menjadi sosok guru yang adil dan tidak asal memberikan hukuman kepada siswa. “Kenapa harus jadi guru? Kenapa tidak? Karena ini panggilan hati saya,” ungkapnya.

Charlyne termotivasi mengikuti PPG Prajabatan karena ingin mengembangkan diri dan belajar menjadi guru yang profesional. “Yang utama adalah ketika saya bisa berdampak bagi orang banyak. Ketika saya bisa berdampak bagi sosok terdekat dalam profesi saya yaitu siswa, saya merasa luar biasa,” ungkapnya.

Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, kata Charlyne, menyiapkan dirinya menjadi seorang calon guru profesional secara holistik. Tidak hanya kemampuan pedagogi, tetapi juga kapasitas intelektual dan sosial. “Kami sebagai calon guru profesional bukan hanya berdampak di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan di mana kami berada,” katanya.

Senada, Abdurrochman mengaku cita-citanya menjadi guru timbul saat melihat kondisi pendidikan di tempat tinggalnya dinilai masih kurang. Pilihan menjadi guru adalah itikad baik yang datang dari hati. Ia ingin mendapatkan pengalaman hidup yang berkesan dari pengamalan dan pengabdian sebagai pendidik. “Ini sesuai dengan motto hidup saya saat sekolah, bahwa hidup itu harus menghidupkan. Menjadi guru adalah upaya agar bagaimana hidup saya itu dapat memberikan manfaat bagi sekitar,” kata Abdurrochman.

Ia juga mengungkapkan bagaimana PPG Prajabatan yang diikutinya menjadi salah satu tahapan penting dari proses yang harus dilalui untuk menjadi seorang guru profesional. ”Proses untuk meningkatkan kualitas diri. Saya menyadari masih banyak kekurangan. Lewat berproses di PPG Prajabatan, saya belajar bagaimana memberikan pembelajaran yang menarik bagi siswa,” kata Abdurrochman.

Pendidikan Profesi Guru Prajabatan diselenggarakan bagi lulusan sarjana (S-1) atau sarjana terapan (Diploma 4) baik dari jurusan pendidikan maupun nonkependidikan. Pendidikan profesi ini juga merupakan syarat bagi calon guru untuk mendapatkan sertifikat pendidik.

Proses PPG Prajabatan dimulai dengan tahap seleksi yang terdiri dari 1). Seleksi administrasi; 2). Tes substantif; 3). Tes wawancara. Kemudian peserta yang lulus akan mengikuti rangkaian Pendidikan Profesi Guru selama dua semester yang terdiri dari perkuliahan, praktik kerja lapangan, proyek kepemimpinan, dan pendampingan.

Dalam mengikuti program, Mahasiswa PPG Prajabatan tidak dipungut biaya untuk pendidikan. Namun, biaya pendaftaran dan seleksi dan biaya hidup selama mengikuti pendidikan ditanggung masing-masing calon Mahasiswa.

Pendaftaran PPG Prajabatan Tahun 2023 gelombang kedua dibuka mulai tanggal 8 Agustus sampai dengan 9 September 2023. Informasi lebih detil mengenai pelaksanaan PPG dapat dipantau melalui laman ppg.kemdikbud.go.id yang diperbarui secara berkala. Para guru juga dapat juga memantau melaui akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB) masing-masing di laman ppg.simpkb.id.

Saat ini, kata Plt. Direktur PPG, Kemendikbudristek membuka program studi PPG Prajabatan menyesuaikan kebutuhan di lapangan. “Kita membuka berdasarkan kebutuhan kekurangan guru pada saat ini. Misalnya, untuk guru kelas di sekolah dasar, itu merupakan kebutuhan tertinggi hingga tiga tahun ke depan,” ungkapnya. (Red)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>