Connect with us

DUNIA

Krisis Kemanusiaan Memburuk: Israel Kekeh Tutup Pintu Bantuan ke Gaza

Aktualitas.id -

Pasukan Israel berpatroli di sepanjang jalan selama operasi militer di Jalur Gaza utara. (Dok. AFP)

AKTUALITAS.ID – Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memprihatinkan setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, kembali menegaskan negaranya akan terus melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina tersebut. Kebijakan ini telah diterapkan sejak Maret lalu, bertepatan dengan penolakan Hamas terhadap perpanjangan gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat.

“Kebijakan Israel jelas, tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza,” tegas Katz melalui platform X pada Rabu (16/4/2025).

Katz berdalih pelarangan bantuan ini merupakan “salah satu alat tekanan utama untuk mencegah Hamas menggunakan bantuan ini terhadap penduduk.” Ia juga menambahkan, “Dalam situasi saat ini, tidak ada pihak yang bersedia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan tidak ada yang sedang mempersiapkan pengiriman bantuan jenis apa pun.”

Keputusan Israel ini memperpanjang blokade bantuan yang telah berlangsung lebih dari sebulan, memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah sangat kritis di Gaza. Warga sipil kini menghadapi kekurangan parah dalam hal makanan, bahan bakar, dan pasokan medis, di tengah gempuran militer Israel yang terus berlanjut.

Organisasi kemanusiaan internasional, Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas/MSF), sebelumnya telah mengecam tindakan Israel ini. Mereka menyebutnya sebagai “pengepungan total” yang semakin menjerumuskan warga Gaza ke dalam jurang keputusasaan. MSF menekankan blokade ini menghalangi masuknya stok makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup penduduk.

Keputusan Israel untuk terus melarang bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza menuai kecaman keras dari berbagai pihak di dunia internasional. Banyak yang menilai tindakan ini sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional dan semakin memperburuk penderitaan jutaan warga sipil yang tidak bersalah di Gaza. Masa depan Gaza di bawah blokade yang semakin ketat ini tampak semakin suram. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING