Connect with us

NASIONAL

Bibit Siklon Mengintai! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia

Aktualitas.id -

Ilustrasi cuaca ekstrem.(Pixabay)

AKTUALITAS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang mengintai Indonesia dalam sepekan ke depan, akibat keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S yang muncul di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah selatan Jawa Barat. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang bisa timbul dari fenomena ini.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan berdasarkan analisis terbaru pada 17 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1010 hPa. Meskipun bergerak ke arah barat – barat daya menjauhi wilayah Indonesia, bibit siklon ini diperkirakan masih memiliki potensi untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan, meski dalam kategori rendah.

Meskipun tidak langsung mengarah ke Indonesia, dampak dari bibit siklon ini dapat dirasakan di beberapa wilayah. Beberapa daerah yang diperkirakan akan terdampak hujan lebat adalah Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi di sejumlah perairan, dengan ketinggian gelombang mencapai 1,25 hingga 4 meter. BMKG mencatat wilayah yang berisiko gelombang tinggi tersebut antara lain, Selat Sunda bagian selatan Lampung, Perairan selatan Bali hingga Sumba, dan Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung.

“Meski bibit siklon ini tidak langsung memasuki wilayah Indonesia, dampaknya tetap signifikan. Masyarakat perlu waspada terhadap hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” kata Dwikorita dalam keterangannya. Selain itu, BMKG juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap aktivitas pelayaran mengingat adanya potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan di laut.

Lebih lanjut, BMKG juga mengingatkan agar pemerintah daerah segera merespons peringatan dini ini dan melakukan langkah-langkah mitigasi serta koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memastikan kesiapsiagaan dan respons cepat jika bencana terjadi. “Penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan sarana prasarana darurat tersedia, serta mensosialisasikan langkah-langkah evakuasi jika diperlukan,” tambah Dwikorita.

Selain pengaruh Bibit Siklon Tropis 91S, BMKG juga mencatat adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) di Samudra Hindia bagian barat yang diperkirakan akan bergerak ke fase 3 dalam sepekan ke depan. Aktivitas MJO ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah, memperburuk potensi cuaca ekstrem yang melanda Sumatera bagian selatan dan Jawa.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa dampak dari fenomena ini akan terus diperbarui. BMKG juga telah memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat antara 18 hingga 24 Maret 2025, dengan daerah yang diperkirakan akan mengalami hujan lebat meliputi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Sulawesi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, dan aplikasi InfoBMKG. Peringatan dini ini bertujuan untuk mengurangi potensi kerusakan dan korban akibat bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING