Connect with us

OTOTEK

Menkomdigi: Kampus Harus Jadi Garda Terdepan Cetak Talenta Digital Beretika

Aktualitas.id -

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid . (Dok: Antara)

AKTUALITAS.ID — Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengajak perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk menjadi garda terdepan dalam mencetak talenta digital yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga tangguh dalam hal etika. Ajakan ini disampaikan dalam puncak peringatan Dies Natalis ke-13 Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957 di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

“Kami ingin kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih lainnya tidak hanya dikuasai negara-negara besar, tetapi juga menjadi alat kreasi anak-anak bangsa. Karena itu, kami ajak kampus-kampus untuk bergerak bersama,” ujar Meutya dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).

Meutya menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia digital kini menjadi prioritas pemerintah, menyusul pembangunan infrastruktur digital secara masif dalam beberapa tahun terakhir.

“Setelah jaringan dan infrastruktur hampir rampung, saatnya kita geser fokus ke pembangunan manusianya. Transformasi digital tidak akan berarti tanpa sumber daya manusia yang cakap dan siap menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.

Sebagai langkah nyata, Kementerian Komunikasi dan Digital mengusung pendekatan kolaboratif melalui kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Kolaborasi ini meliputi pelatihan kecakapan digital, penguatan literasi digital di kalangan mahasiswa, serta pengembangan keahlian di bidang keamanan siber dan kecerdasan buatan.

Salah satu bentuk kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro 1957, serta perjanjian kerja sama (MoA) antara Kepala BPSDM Komdigi dan Rektor IBI Kosgoro 1957.

“Hari ini, Kementerian Komunikasi dan Digital melakukan kerja sama dengan IBI Kosgoro 1957, tidak hanya untuk membangun infrastrukturnya, tapi juga untuk membangun manusia-manusianya,” kata Meutya.

Ia menambahkan bahwa kemitraan dengan institusi pendidikan menjadi kunci dalam menciptakan generasi digital yang tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial.

“Negara tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh peran kampus dan mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan ruang digital yang aman dan berdaya guna,” pungkasnya. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING