Connect with us

NUSANTARA

BMKG: Sumut Berpotensi Diterjang Hujan Sangat Lebat Hingga 22 Desember 2025

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok:aktualitas.id - ai

AKTUALITAS.ID – Sumatra Utara (Sumut) berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat dalam periode 16–22 Desember 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh sirkulasi siklonik di wilayah Laut China Selatan yang berdampak langsung terhadap dinamika atmosfer di Sumatera Utara.

Kepala BMKG Wilayah I, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa sirkulasi siklonik tersebut menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumut. Kondisi ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi.

“Adanya sirkulasi siklonik di Laut China Selatan mengakibatkan perlambatan kecepatan angin dan belokan angin di Sumatera Utara, sehingga memicu hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat,” ujar Hendro, Rabu (17/12/2025).

BMKG mencatat, dalam beberapa hari terakhir, curah hujan tinggi telah terjadi di sejumlah wilayah. Salah satunya tercatat di ARG Patiluban, Kabupaten Mandailing Natal, dengan intensitas mencapai 125 milimeter.

Selain faktor sirkulasi siklonik, Hendro menambahkan bahwa aktivitas Gelombang Kelvin di wilayah Sumatera Utara turut berkontribusi terhadap meningkatnya potensi hujan lebat. Kondisi tersebut diperkuat oleh kelembapan udara yang masih tinggi serta atmosfer yang relatif labil.

“Kelembapan udara yang tinggi dan kondisi atmosfer yang labil masih mendukung pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Sumut, sehingga potensi hujan lebat perlu terus diwaspadai,” jelasnya.

BMKG memprediksi cuaca di Sumatera Utara dalam beberapa hari ke depan didominasi hujan sedang hingga sangat lebat. Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain Kabupaten Langkat, Kota Medan, Binjai, Deliserdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Asahan, Batubara, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Toba, serta wilayah kepulauan Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, dan Kota Gunungsitoli.

Wilayah lain yang juga perlu meningkatkan kewaspadaan meliputi Labuhanbatu dan sekitarnya.

Seiring kondisi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, serta tetap mengutamakan keselamatan dalam beraktivitas.

“Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada informasi resmi BMKG dan tidak mudah mempercayai informasi cuaca dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Hendro.

BMKG juga meminta pemerintah daerah untuk terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri dalam rangka kesiapsiagaan bencana, serta aktif memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, termasuk media sosial @infobmkgsumut.

Dengan kewaspadaan bersama dan informasi yang akurat, diharapkan dampak cuaca ekstrem di Sumatera Utara dapat diminimalkan. (Irawan/Mun)

TRENDING