Berita
Prihatinkan Puluhan Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi Tak Digaji
AKTUALITAS.ID – Nasib puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Arab Saudi memperihatinkan di tengah pagebluk COVID-19. Mereka tidak mendapatkan gaji dan terancam di PHK dari tempat bekerjanya. Perwakilan PMI di Jeddah, Arab Saudi Rinto Purbaya bercerita bahwa dirinya bersama 10 orang rombongan terbang ke Jeddah untuk bekerja di sebuah restoran di Taif. Sebelum […]
AKTUALITAS.ID – Nasib puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Arab Saudi memperihatinkan di tengah pagebluk COVID-19. Mereka tidak mendapatkan gaji dan terancam di PHK dari tempat bekerjanya.
Perwakilan PMI di Jeddah, Arab Saudi Rinto Purbaya bercerita bahwa dirinya bersama 10 orang rombongan terbang ke Jeddah untuk bekerja di sebuah restoran di Taif.
Sebelum Rinto dan rombongan diterbangkan oleh PT Amalindo Langgeng yang beralamat di Halim, Jakarta timur, kondisi di Tanah Suci pada 7 Maret 2020 baru dibuka lockdown COVID-19.
Setibanya di sana, 10 orang di Taif Jeddah dan sempat bekerja selama 18 hari dari tanggal 7 hingga 23 Maret 2020. Namun, restoran Al-safy ditutup karena Kerajaan Arab Saudi kembali melakukan karantina wilayah.
“Total PMI dari Indonesia yang bekerja di restaurant Al-safy sebanyak 30 orang dengan berbagai posisi. Sejak tanggal 23 maret sampai saat ini restoran Al-safy belum buka dikarenakan ada berbagai peraturan dari Kerajaan Saudi,” kata dalam keterangannya, Rabu (20/5/2020).
Mirisnya, 30 PMI ini belum menerima gaji bulan Maret 2020. Menurut Rinto, hingga saat ini para pekerja sudah bersabar menunggu pembayaran gaji dan status mereka untuk ke depannya.
“Ini keputusan dari bos pengguna restaurant Al safy tapi belum di realisasikan keputusan itu bahwa akan dibayarkan hal gaji kita sesuai peraturan kerajaan, tapi sampai saat ini belum ada keputusan formal langsung dari bos,” ujarnya
Perusahaan Al-Safy hanya mensupport sembako seminggu sekali untuk 30 orang PMI dan itu pun terbagi bagi. Contoh minggu ini sayuran, minggu depan beras, jadi kita 30 orang TKI ini bingung karena tidak sekaligus, sampai saat ini masih seperti ini pendistribusian sembako oleh perusahaan.
“Perusahaan pernah berjanji gaji periode Maret 2020 akan di berikan tgl 23 April 2020 tapi mereka (bos) ingkar,” ucapnya
Rinto melanjutkan pada (15/4) KJRI memberikan bantuan sembako berupa beras 160 kg, tuna kaleng 1 dus, indomie 3 karton, kecap manis 1 dus dam saos sambal 1 dus. Sampai kini, mereka masih intens berhubungan dengan pihak KJRI di Jeddah.
“Kami minta tolong sama pihak KBRI Riyadh cc KJRI di Jeddah untuk memediasi kita 30 orang TKI untuk menanyakan gaji dan kelanjutan kontrak kerja kita sebab kita masih di gantung oleh perusahan Al-Safy di Taif, Mekkah,” tegasnya.
“Beli sikat gigi saja susah tidak dapat makan yang sepantasnya, tidak digaji, didiskriminasi sebab ada sebagaian pegawai restaurant Al-Safy sudah di berikan gaji dan hanya pekerja Indonesia saja yang belum diberikan gaji,” ucapnya.
Oleh karena itu, Rinto mewakili PMI di Jeddah meminta kepada pemerintah untuk segera memulangkan mereka ke Indonesia. Pasalnya, pemerintah memiliki anggaran untuk pemulangan PMI baik yang sudah finish kontrak maupun yang terkena dampak COVID-19.
“Dengan biaya 100 miliar untuk penangan PMI di 15 negara penempatan (hitungan kasar 1 negara 1 juta PMI total 15 juta PMI Indonesia dengan dana sebegitu besar kenapa masih banyak yang tidak tercover? Itu pertanyaan saya?,” ujarnya.
Rinto mengungkapkan KBRI Riyadh pernah mengeluarkan statement untuk PMI yang minta pulang atau dipulangkan agar membayar tiket pesawat sendiri. Artinya, kata Rinto, dana penanganan PMI di luar negeri banyak yang masih mengendap karena belum direalisasikan.
“Memang banyak kendala tapi kalau kita niat dan benar-benar mau realisasikan dana tersebut (tidak dipotong dengan alasan apapun) itu pasti bisa dipulangkan secara bertahap 15 juta PMI itu dengan catatan PMI itu mendapatkan hak nya juga ketika tiba di Indonesia karena bencana alam ini,” pintanya.
- Nusantara17 jam lalu
Bersenggolan Sepeda Motor, Pria Muda Ditikam Hingga Tewas
- Multimedia7 jam lalu
FOTO: Melihat Kolam Renang Terbesar se-Asia Tenggara di Bintan
- POLITIK21 jam lalu
Projo Siap Bertransformasi Jadi Partai Politik, Tunggu Arahan Jokowi
- Oase20 jam lalu
Nabi Muhammad SAW: Pentingnya Bekerja untuk Mandiri dan Memuliakan Diri
- POLITIK9 jam lalu
PDIP Tegaskan Pentingnya Proses Hukum, Yasonna Diperiksa Terkait Kasus Harun Masiku
- Ragam12 jam lalu
Denny JA: Launching 37 Buku Puisi Esai Memberi Landasan Kokoh pada Angkatan Puisi Esai
- Jabodetabek13 jam lalu
Transjakarta Operasikan 200 Bus Listrik, Dorong Jakarta Menuju Emisi Nol
- Nasional19 jam lalu
Kalender Hijriah 2025: Link Unduh Resmi dari Kemenag dan Muhammadiyah Tersedia