Berita
Menteri Dalam Negeri Australia Kecam Partai Komunis China
“Keprihatinan saya adalah tentang Partai Komunis China dan kebijakan mereka yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kami anut.

AKTUALITAS.ID – Sydney-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Australia Peter Dutton memperingatkan, Australia akan melawan campur tangan asing dalam kegiatan universitas di Australia dan juga akan bertindak atas tindakan mata-mata di dunia maya.
Komentar Menteri Dalam Negeri Peter Dutton itu adalah yang paling keras tentang apa yang dianggap sebagai ancaman dari China, demikian laporan VOA, Senin (14/10).
Ketegangan Australia-China meningkat belakangan ini karena adanya tuduhan serangan lewat dunia maya yang dilancarkan China, dan bahwa China campur tangan dalam urusan dalam negeri Australia.
Juga ada gesekan politik karena ditahannya seorang penulis Australia keturunan China di Beijing, dan perbedaan pendapat tentang klaim teritorial China di Laut China Selatan.
Australia juga prihatin atas campur tangan China di berbagai universitasnya, termasuk tuduhan bahwa mahasiswa yang mendukung gerakan pro-demokrasi di Hongkong telah diganggu atau dimata-matai oleh agen-agen China yang masuk ke kampus.
Peter Dutton mengatakan Australia harus waspada atas ambisi China.
“Keprihatinan saya adalah tentang Partai Komunis China dan kebijakan mereka yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kami anut. Dalam sistem demokrasi seperti yang kami jalankan, kami justru mendorong kebebasan berbicara, dan kebebasan menyampaikan pendapat. Kalau hal-hal itu dihambat, kalau ada orang-orang yang bertindak di luar hukum, apakah mereka dari China atau dari negara lain, kami berhak untuk mengajukan protes,” tandasnya.
Komentar itu memicu tanggapan keras dari pemerintah China. Kata juru bicara kementerian LN Geng Shuang kepada wartawan, ia berharap “Australia akan mencampakkan mentalitas Perang Dingin dan bias, dan berusaha memperbaiki hubungan bilateral serta membina rasa saling percaya.”
Kedutaan China di Canberra menolak apa yang disebutnya “tuduhan Dutton yang tidak masuk akal, yang tidak berdasar dan mengejutkan.”
Australia adalah kekuatan menengah dunia yang liberal, dan China adalah mitra dagangnya yang paling besar. Tiga penopang terbesar perekonomian Australia, yaitu pertambangan, turisme dan bidang pendidikan, sangat bergantung dari China.
Tantangan bagi Australia, yang punya hubungan militer dekat dengan Amerika, adalah untuk terus mengkritik dan menantang China, sambil terus mempertahankan hubungan dagang yang sangat membantu pertumbuhan ekonominya. [voa]
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
OLAHRAGA17/06/2025 18:00 WIB
Ini Jadwal MotoGP Italia 2025
-
RAGAM17/06/2025 18:30 WIB
Siomay Indonesia Masuk 5 Dumpling Terbaik di Dunia
-
RAGAM17/06/2025 19:30 WIB
Will Smith Ungkap Penyesalan Tolak Main di “Inception”
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
OLAHRAGA17/06/2025 19:00 WIB
Persib Dapat Amunisi Baru! Saddil Ramdani Tak Sabar Jalani Latihan Perdana