Berita
Memaknai People Power sebagai Makar Itu Kesalahan
AKTUALITAS.ID – Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad Wibowo menyebut memelintir istilah people power sebagai tindakan makar adalah hal yang salah. Tindakan itu terkesan hanya sebagai narasi untuk melakukan tindakan represif dan kriminalisasi terhadap ulama dan politisi di kubu Prabowo-Sandi. “Mereka lupa asal kata demokrasi. Demos (people) dan Kratos (power) itu kalau diterjemahkan menjadi […]

AKTUALITAS.ID – Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad Wibowo menyebut memelintir istilah people power sebagai tindakan makar adalah hal yang salah. Tindakan itu terkesan hanya sebagai narasi untuk melakukan tindakan represif dan kriminalisasi terhadap ulama dan politisi di kubu Prabowo-Sandi.
“Mereka lupa asal kata demokrasi. Demos (people) dan Kratos (power) itu kalau diterjemahkan menjadi People Power. Jadi people power itu ya demokrasi. Ngawur saja kalau ditarik sebagai makar,” kata Dradjad seperti dilansir republika.co.id, Rabu (15/5/2019).
Dijelaskannya, Amien Rais adalah lokomotif reformasi dan demokratisasi Indonesia. Amien adalah ketua MPR yang memimpin amandemen konstitusi yang menjamin demokrasi, HAM, otonomi daerah dan sebagainya. Dan salah satu butir amandemen itu justru mempersulit pelengseran Presiden dalam sistem ketatanegaraan kita.
“Jadi makar sama sekali tidak ada dalam pikiran, ucapan dan tindakan pak Amien. Semua langkah politik yang beliau ambil selalu dalam koridor konstitusi, dan sesuai dengan demokrasi,” papar anggota Dewan Kehormatan (Wanhor) PAN tersebut.
Hal yang ditentang Amien Rais, kata Dradjad, adalah penistaan pemilu. Dikatakan Dradjad, Pemilu 2019 dinistakan oleh berbagai kelemahan dan kecurangan, yang bagi sebagian rakyat dinilai terstruktur, sistematis dan masif. “Itulah yang diprotes pak Amien,” ungkapnya.
Karena KPU gagal menunjukkan netralitas dan kapabilitas, serta responsif terhadap protes resmi BPN, kata Dradjad, maka Amien mengangkat topik People Power. Demokrasi. Dalam demokrasi, rakyat lah yang berdaulat dan punya suara, yang menjadi sumber kekuasaan bagi semua penyelenggara negara. Bukan KPU
“Tapi karena oknum-oknum itu tidak paham pengertian People Power yang bahasa Inggris atau Demos dan Kratos yang bahasa Yunani, pak Amien menerjemahkan menjadi Kedaulatan Rakyat,” papar Dradjad.
Politikus PAN ini menjelaskan bahwa UUD NRI Tahun 1945 pasal 1 ayat 2 berbunyi: Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
“Jadi siapa saja yang menganggap istilah People Power, Demos and Kratos, atau Kedaulatan Rakyat sebagai makar, justu dia melanggar Konstitusi kita,”ungkapnya.
-
GALERI23/03/2025 22:45 WIB
FOTO: Ketum AHY Umumkan Pengurus DPP Partai Demokrat Periode 2025-2030
-
RAGAM23/03/2025 21:00 WIB
Justin Bieber: Saya Benci Saat Berubah Demi Orang Lain
-
NUSANTARA23/03/2025 20:00 WIB
Polda Papua Tangkap Empat Tersangka Penyalahgunaan 930 Liter BBM Subsidi di Merauke
-
NUSANTARA24/03/2025 00:01 WIB
Biak Numfor Siapkan 10 Hektare Lahan untuk Sekolah Rakyat Gratis Tahun 2025
-
OLAHRAGA23/03/2025 18:00 WIB
Kalimanto Tulus Widodo, Legenda Balap Sepeda Indonesia Tutup Usia
-
EKBIS23/03/2025 19:00 WIB
Mentan Pastikan Stok Pangan Aman dan Harga Stabil hingga Lebaran 2025
-
OLAHRAGA23/03/2025 16:00 WIB
Tiga Pemain Timnas Indonesia Mulai Pulih, Siap Kembali Berlatih
-
NASIONAL23/03/2025 14:30 WIB
Prediksi Kemenag, Idul Fitri 2025 Tanggal 31 Maret