Baginda Nabi Muhammad Ingatkan Umat tak Mencaci Angin


Ilustrasi Angin Kencang, ( Foto: Istimewa)

Hujan menjadi fenomena alam yang diminta umat manusia cepat turunnya ketika musim kemarau. Dan terkadang hujan juga diminta segera reda ketika turunnya malah menyebabkan bala bencana bagi kehidupan manusia, terutama saat di musim hujan.

Fenomena seperti ini terjadi juga pada jaman Rasulullah SAW. Agar hujan yang turun ke bumi tidak menjadi bala bencana, Rasulullah selalu mengajarkan umatnya berdoa sebelum dan ketika hujan.

Imam Syafii menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menyampaikan doa yang dipanjatkan ketika hujan akan dikabulkan. “Mohonlah ijabah doa ketika bertemunya pasukan, didirikannya shalat, dan ketika turunnya hujan,” kata Imam Syafii seperti yang ditulis dalam kitabnya Al-Umm.

Rasulullah pun berdoa kepada Allah maka hujan pun turun. Setelah hujan turun begitu lebat dengan durasi yang panjang selama sepekan dari Jumat sampai Jumat lagi, maka sahabat yang minta turun hujan pun kembali datang ke hadapan Rasulullah meminta agar hujan tidak turun lagi.

Mendengar keluhan sahabatnya, Rasulullah SAW segera bangkit dan berdoa. “Wahai Allah turunkanlah hujan ke puncak-puncak gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.”

Imam Syafi’i Rahimahullah ta’ala dari Miqdam bin Syuraih berkata, Rasulullah jika melihat sesuatu di langit seperti kilat, gutur, awan beliung tanda akan hujan, langsung meninggalkan pekerjannya, lalu menghadap kiblat dan berdoa.

“Wahai Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada di dalamnya,”

Dan ketika awan disibakkan oleh Allah dan langit terang kembali, Rasulullah pun memuji Allah. Dan apabila hujan turun dari langit maka Rasulullah pun berdoa.
“Allahumma saqiyan nafian ( Wahai Allah, curahan yang bermanfaat).”

Imam Syafi’i dari Ala bin Rasyid dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas berkata, tidak pernah angin berhembus kecuali Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam langsung bersimpuh di atas kedua lutut beliau berdoa.

“Wahai Allah jadikanlah ia sebagai rahmat dan Jangan jadikan ia sebagai azab. Wahai Allah jadikan ia angin yang lembut dan jangan jadikan ia angin yang keras.”

Seperti dijelaskan dalam Alquran bahwa angin banyak perannya bagi kehidupan dunia. Angin bisa menjadi petaka bagi manusia seperti dikisahkan dalam Alquran surat As-Sajdah ayat 16. “Maka kami kirimkan kepada mereka angin yang sangat kencang.”

Dalam sura lain Adz-Dzariyat ayat 41 tentang fenomena angin Allah mengatakan. “Ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan.”

Selain dapat menjadi media membinasakan umat yang murka, angin juga Allah jadikan sebagai media menumbuhkan tanaman seperti dituliskan dalam Alquran surat Al-Hijr ayat 22.

“Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuhan-tumbuhan.” Dan angin juga menjadi pembawa kabar gembira bagi manusia seperti dituliskan dalam Alquran surat Ar-Rum ayat 46.

“Dia mengirimkan angin membawa berita gembira.”

Dari Shafwan bin Salim, Rasulullah SAW bersabda “Janganlah kalian memaki angin dan mohonlah perlindungan kepada Allah dari keburukannya.”

Untuk itu Imam Syafii berkata tidak dibolehkan, bagi siapapun untuk memaki angin, karena angin adalah makhluk Allah SWT yang sangat patuh dan merupakan salah satu tentara di antara bala tentara Allah yang telah dijadikan sebagai nikmat atau sebagian malapetaka, jika Allah menghendaki.

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata suatu ketika orang-orang diterpa angin dalam perjalanan ke Makkah. Saat itu Umar bin Khattab sedang melaksanakan haji, angin bertambah keras sehingga Umar berkata kepada orang-orang di sekelilingnya. “Apakah riwayat yang sampai kepada kalian mengenai angin?”

Tetapi orang-orang tidak kembali kepada Umar dengan menyampaikan apapun maka sampailah pertanyaan Umar mengenai angin itu kepada Abu Hurairah maka Abu Hurairah segera mencabut tunggangannya sampai berhasil mengejar Umar sebab sebelumnya Abu Hurairah berada di bagian belakang dari rombongan orang-orang.

Abu Hurairah berkata, “Wahai Amirul Mukminin aku mendapat kabar bahwa engkau bertanya tentang angin. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda angin adalah bagian dari ruh Allah, ia datang dengan rahmat dan Ia datang dengan azab. Maka janganlah kalian memakinya mohonlah kalian kepada Allah kebaikannya. Berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.”

Sementara itu Sufyan bin Uyainah mengabari, dia berkata. “Aku berkata kepada Ibnu Thawus apakah yang diucapkan ayahmu jika mendengar petir?

Da menjawab. “Dia berucap Subhana man sabbahta la (Maha Suci Allah yang engkau bertasbih pada Nya.

Imam Syafi’i berkata. “Tampaknya dia merujuk kepada firman Allah SWT. “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji- Nya.”

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>