Akibat Pandemi Corona, Inggris Diperkirakan Kembali Normal Dalam 6 Bulan


coxclark.files.wordpress.com

Inggris memperkirakan dibutuhkan waktu sekitar enam bulan sebelum kehidupan di negara itu kembali ke normal akibat dampak pandemi covid-19.

“Ini tidak berarti kita akan lockdown total selama enam bulan,” kata Wakil Kepala Petugas Medis Inggris Dr Jenny Harries dilansir di BBC, Senin (30/3).

Namun dia menambahkan, Inggris harus bertanggung jawab dalam tindakannya dan mengurangi langkah-langkah jarak sosial secara bertahap. Kebijakan ini datang saat jumlah orang meninggal di Inggris akibat corona mencapai 1.228 orang.

Di antara mereka yang telah meninggal dengan virus ini adalah Amged El-Hawrani, seorang dokter dan pelatih telinga, hidung, dan tenggorokan berusia 55 tahun di Queen’s Hospital Burton. Kematiannya dikonfirmasi tak lama sebelum konferensi pers. Seorang konsultan transplantasi organ juga telah meninggal pada minggu lalu.

Dr Harries mengatakan pemerintah akan meninjau langkah-langkah lockdown untuk pertama kalinya dalam tiga minggu.

Tetapi dia memperingatkan publik mereka tidak boleh tiba-tiba kembali ke cara hidup normal karena itu akan sangat berbahaya. Jika mereka berhenti sekarang, maka semua upaya pencegahan akan sia-sia dan Inggris berpotensi mengalami puncak kasus kedua. “Jadi seiring waktu, mungkin selama enam bulan ke depan, kami akan melakukan peninjauan tiga minggu,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini Inggris harus tetap menutup penularan, baru kemudian secara bertahap warga akan dapat dengan mudah menyesuaikan beberapa langkah sosial dan perlahan-lahan membuat semua kembali normal.

“Tiga minggu untuk ditinjau, dua atau tiga bulan untuk melihat apakah kita benar-benar berhasil menekan. Tetapi sekitar tiga sampai enam bulan idealnya, dan banyak ketidakpastian dalam hal itu, tetapi kemudian untuk melihat pada titik mana kita benar-benar dapat kembali normal,” katanya.

Tetapi Dr. Harries juga mengatakan akan masuk akal bahwa waktu yang dibutuhkan bisa lebih jauh dari itu.

Mengenai jumlah kematian akibat virus itu, ia menambahkan pihaknya mengantisipasi jumlah tersebut akan bertambah buruk selama satu hingga dua minggu kedepan. “Kami mencari untuk melihat apakah kami telah berhasil menekan kurva itu ke bawah dan kami mulai melihat sebuah penurunan,” ujarnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>