Temukan 89 Kasus Baru Corona, China Khawatir Gelombang 2 Pandemi


Ilustrasi Rapid Test , Istimewa

China menemukan 89 kasus baru virus corona hari ini di tengah upaya mereka untuk mencegah gelombang kedua pandemi.

Komisi Kesehatan Nasional melaporkan hampir semua kasus baru itu merupakan imported case, yakni penularan virus dari warga asing atau warga mereka yang baru datang dari luar negeri.

Dikutip dari CNN, hanya tiga kasus yang berasal dari penularan lokal.

Hingga hari ini, Selasa (14/4), China memiliki 82.249 kasus positif virus corona. Dari jumlah itu, 3.341 meninggal, dan sebanyak 77.738 orang dinyatakan sembuh.

China mendeteksi peningkatan kasus tertinggi dalam sebulan terakhir dengan 108 pasien pada Senin kemarin. Dari jumlah tersebut, 98 di antaranya merupakan kasus dari luar negeri.

Di China sendiri saat ini penyebaran virus corona berjalan lambat, termasuk di Hubei yang menjadi pusat penyebaran corona. Sebulan belakangan ini jumlah kasus baru turun drastis dibanding dua bulan lalu yang bisa bisa mencapai ribuan dalam sehari.

Setelah di ambang kemenangan untuk menghentikan transmisi domestik penyakit ini, China perlahan melonggarkan penguncian wilayah di seluruh negeri, termasuk di Wuhan yang menjadi tempat asal virus tersebut.

Namun Tiongkok dihantui ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 yang berasal dari kasus luar.

Untuk menekan penyebaran kasus impor, China telah menetapkan kebijakan karantina dua pekan bagi seluruh pendatang dari luar negeri.

Pada 28 Maret lalu, Beijing melarang kedatangan warga asing ke China.

Sekitar 300 kasus corona telah dikonfirmasi pada hari Sabtu, termasuk 100 orang yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Media pemerintah melaporkan para pelancong yang melintasi perbatasan dari Rusia menyebarkan virus corona di tempat itu.

Provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia, melaporkan total 56 kasus baru, 49 di antaranya berasal dari wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut.

Pemerintah kota-kota di China yang berada di dekat perbatasan dengan Rusia menyatakan bakal memperketat kontrol perbatasan dan tindakan karantina pada saat kedatangan.

Kota perbatasan Suifenhe dan Harbin, ibu kota Heilongjiang, meminta semua kedatangan dari luar negeri untuk menjalani karantina 28 hari, serta tes asam nukleat dan antibodi.

Pemerintah Kota Harbin juga akan mengunci unit tempat tinggal karena sejumlah kasus baru dan tanpa gejala ditemukan selama 14 hari terakhir.

China juga mengawasi impor barang dari luar negeri untuk mencegah potensi gelombang kedua penularan virus corona di dalam negeri.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>