Connect with us

Berita

Sepanjang 2020, 70 Anak di Bandung Jadi Korban Kekerasan-Prostitusi

AKTUALITAS.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3AMP) Kota Bandung mencatat ada 70 anak di bawah umur menjadi korban kekerasan bahkan terjerumus prostitusi online sepanjang tahun ini. Dari informasi yang dihimpun, 20 anak menjadi korban kekerasan fisik, 20 anak menjadi korban kekerasan psikis dan 30 anak menjadi korban kekerasan seksual, termasuk terjerumus […]

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3AMP) Kota Bandung mencatat ada 70 anak di bawah umur menjadi korban kekerasan bahkan terjerumus prostitusi online sepanjang tahun ini.

Dari informasi yang dihimpun, 20 anak menjadi korban kekerasan fisik, 20 anak menjadi korban kekerasan psikis dan 30 anak menjadi korban kekerasan seksual, termasuk terjerumus ke dunia prostitusi online.

“Kebetulan di Kota Bandung ada beberapa kejadian kekerasan seksual. Baik itu dari lingkungan sekitar, tapi itu sedikit, persentase nya tidak terlalu besar,” kata Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak DP3AMP Kota Bandung Aniek Febriani di Balai Kota Bandung, Selasa (21/7/2020).

Aniek menyebut, ada juga anak di bawah umur yang terjerumus prostitusi online.

“Anaknya itu, masih di usia di bawah umur tapi sudah masuk ke dunia prostitusi. Kebanyakan mereka itu prostitusi online yang pakai aplikasi Me Chat,” ungkapnya.

Ia menyebut, usia anak yang menjadi korban kekerasan itu di bawah 18 tahun. Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara rinci jumlah anak yang menjadi korban kekerasan dan terjerumus prostitusi online.

“Di bawah 18 tahun, kalau yang seksual dan prostitusi itu gabung, sekitar 30 orang,” ujarnya.

Pihaknya langsung melakukan pendampingan kepada para korban. Selain itu, orang tua korban juga turut aktif meminta pendampingan.

“Banyak orang tua datang, banyak yang kami lakukan pendampingan kepada orang tuanya, anaknya juga, kita kasih pendampingan dan konseling,” ujarnya.

Selain itu, menurut Aniek kehadiran gadget yang saat ini bisa digunakan siapa saja merupakan penyebab anak-anak ini terjerumus prostitusi online.

“Sangat berpengaruh, karena yang online itu pakai gadget. Karena bukan hanya Me Chat, melalui Facebook dan aplikasi lainnya, kadang melalui Instagram juga,” paparnya.

TRENDING