Jelang Desember, Menko Polhukam: Keributan di Papua Selalu Terjadi


Menko Polhukam Mahfud MD

AKTUALITAS.ID – Menko Polhukam Mahfud MD menilai, gangguan keamanan dan ketertiban di Papua selalu terjadi jelang peringatan HUT OPM 1 Desember. Tidak terkecuali insiden pembunuhan di Intan Jaya Papua yang menewaskan dua prajurit TNI dan dua warga sipil yang salah satunya pendeta Yeremia Zanambani.

“Kita juga sudah punya itung-itungan bahwa setiap bulan September menyongsong 1 Desember, hari peringatan kelompok bersenjata separatis di Papua itu selalu terjadi keributan yang seperti ini, pada tahun lalu juga begitu,” tutur Mahfud saat konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

Menurut Mahfud, di Papua memang masih ada sekelompok golongan yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia. Mereka bekerjasama dengan para provokator WNA maupun lewat gerakan sendiri.

“Itu kami hadapi karena semua itu melanggar hukum,” jelas dia.

Mahfud menegaskan, kebersatuan Papua dengan Indonesia sudah final dan tidak ada jalan negosiasi untuk memerdekakan diri.

“PBB sudah melakukan referendum pada 1963 dan sudah disahkan oleh PBB, tidak ada penolakan dari PBB dan bahwa hasil referendum itu sah dan tidak ada jalan lagi bagi Papua bagi orang-orang tertentu di Papua untuk meminta kemerdekaan,” terang Mahfud.

Sebelumnya, pemerintah membentuk tim investigasi mengusut kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani yang tewas di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Tim investigasi ini nantinya akan berkerja sama dengan pihak gereja, masyarakat adat dan pemerintah daerah untuk menemukan pelaku penembakan.

“Tindakan semena-mena ini tidak bisa dibiarkan, harus mendapatkan perhatian serius, dan diusut tuntas secara transparan dalam waktu yang singkat,” ujar Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani dalam keterangan persnya, Senin (28/9).

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>