Obama: Trump Gagal Tangani Pandemi Virus Corona Secara Serius


Mantan Amerika Presiden Barack Obama, [Lim Huey Teng / Reuters]

Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama mengatakan jika kepresidenan Donald Trump telah gagal menangani pandemi virus corona secara serius. Hal itu disampaikan Obama dalam kampanye untuk memberikan dukungan kepada Joe Biden yang disebutnya sebagai ‘saudara’.

Obama yang menyebut jika Trump sebagai orang yang tidak berkompeten dalam menangani pandemi saat berbicara dalam kampanye drive-in di Flint, Michigan dan Detroit, kota yang didominasi etnis kulit hitam.

Pernyataan itu disampaikan setelah AS mencatat rekor lonjakan lebih dari 99 ribu kasus baru corona pada Jumat (30/10/2020), hanya berselang beberapa hari jelang pemilu.

Alih-alih fokus menangani pandemi, Obama mengejek Trump yang justru menekankan pada jumlah massa yang hadir dalam kampanyenya selama ini.

“Apakah tidak ada yang datang ke pesta ulang tahunnya ketika ia masih kecil? Apakah dia trauma?,” kata Obama dengan nada mengejek.

“Negara ini sedang mengalami pandemi. Seharusnya bukan itu [jumlah massa saat kampanye] yang Anda khawatirkan,” ujarnya menambahkan.

Tak hanya itu, Biden juga turut mengejek Trump dengan menyebutnya sebagai ‘pria macho’. Trump dalam sebuah kesempatan menyebut akan memukuli Biden jika diberi kesempatan dan menyarankan ia untuk mengenakan kacamata hitam demi menutupi ‘operasi mata’.

“Ketika Anda masih berada di sekolah menengah, tidakkah Anda ingin mengambil gambar?,” ejek Biden.

“Kami akan mengalahkan virus ini dan mengendalikannya dan langkah pertama untuk melakukannya adalah mengalahkan Donald Trump,” ujar Biden.

Tim kampanye Biden mengatakan Obama sebagai aset kampanye paling berharga jelang detik-detik akhir pemungutan suara yang bisa memberi energi kepada pemilih non-kulit putih yang menjadi harapan Demokrat mengalahkan Trump.

Obama dijadwalkan akan melanjutkan kampanye ke Florida dan Georgia pada Senin (2/11). Sementara Biden dijadwalkan mengakhiri kampanyenya pada Senin di Pennsylvania, negara bagian tempatnya dilahirkan.

Pada pemilu 2016 lalu Trump berhasil mengantongi suara dominan di Michigan. Pekan lalu Trump telah mengelar kampanye di Lansing, Michigan sebagai upaya merebut kembali hati pendukungnya.

Perhitungan Associated Press mencatat, hingga Sabtu (31/10), hampir 92 juta pemilih telah memberikan suara secara nasional. Diperkirakan puluhan juta suara akan diberikan pada saat pemungutan suara ditutup pada Selasa (3/11) malam.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>