Selama Nataru Aman, PLN Pastikan Pasokan Listrik


Warga melakukan pengisian ulang token listrik di Rusun Benhil, Jakarta, Rabu (5/7/2017). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi nasional pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen disebabkan oleh kenaikan tarif listrik, tarif angkutan udara dan angkutan antarkota.

AKTUALITAS.ID – PT PLN (Persero) menjamin ketersediaan pasokan listrik selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020-2021.

“Saat ini sistem kelistrikan Jawa, Madura dan Bali memiliki daya mampu 37.402 MW dengan prediksi beban puncak pada malam Natal sebesar 21.347 MW sehingga tersedia cadangan daya sebesar 16.055 MW,” ujar Direktur Bisnis PLN Regional Jawa, Madura dan Bali Haryanto WS, dikutip dari Antara (23/12).

Lebih lanjut, ia memprediksikan pada malam pergantian tahun akan terjadi beban puncak sebesar 19.131 MW. Sementara, tersedia cadangan sebesar 18.271 MW yang mencukupi kebutuhan listrik masyarakat.

Haryanto menambahkan PLN menetapkan masa siaga perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di mulai 24 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021.

“Berbagai persiapan saat siaga Natal dan Tahun Baru dilakukan antara lain meniadakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi, menerbitkan SOP, menyiagakan piket di pembangkitan, transmisi dan distribusi serta melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala,” imbuh dia.

Secara nasional, PLN mengoperasikan posko siaga yang tersebar di seluruh wilayah operasional PLN yaitu 2.327 posko.

Rincinya, jumlah personel yang siaga 24 jam sebanyak 40.181 orang dan jumlah kendaraan sebanyak 4.848 unit. Serta disiapkan 2.660 unit genset, unit gardu bergerak (UGB), dan uninterruptible power supply (UPS) sebagai cadangan suplai pasokan listrik jika terjadi gangguan.

Dalam kesempatan sama, Haryanto juga menyampaikan sistem Sumatera memiliki daya mampu mencapai 7.134 MW dengan beban puncak sebesar 5.652 MW.

Sementara kelistrikan Kalimantan, lanjut dia, sistem interkoneksi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara memiliki daya mampu mencapai 2.084 MW dengan beban puncak sebesar 1.149 MW.

Sedangkan, sistem Kalimantan Barat memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak 315 MW. Untuk sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan dinyatakan memiliki daya mampu 1.945 MW dengan beban puncak sebesar 1.254 MW.

Lalu, Sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak sebesar 394 MW. Kelistrikan Maluku dan Maluku Utara, dipaparkan memiliki daya mampu 364 MW dengan beban puncak 199 MW.

Sedangkan kelistrikan Papua dan Papua Barat memiliki daya mampu 479 MW dengan beban puncak 235 MW. Kelistrikan NTB memiliki daya mampu mencapai 560 MW dengan beban puncak sebesar 344 MW. Untuk kelistrikan NTT, memiliki daya mampu mencapai 325 MW dengan beban puncak sebesar 213 MW.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>