BMKG Ingkatkan DKI Jakarta Berpotensi Banjir 3 Hari ke Depan


Warga mencari ikan saat banjir merendam rumah warga di Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Banjir akibat luapan kali Sunter ini merendam rumah warga hingga ketinggian 2 meter. AKTUALITAS.ID / Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta akan potensi bencana hidrometeorologi dalam tiga hari ke depan. Daerah-daerah tersebut seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (IBF-Impact Based Forecast) BMKG, potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan yakni tanggal 15 September 2021 untuk level SIAGA,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Selasa (14/9/2021).

Guswanto menerangkan, untuk informasi lebih spesifik publik hingga level kecamatan, publik dapat mengaksesnya di laman https://signature.bmkg.go.id/.

Guswanto menerangkan, hal itu disebabkan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan.

“MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya,” papar Guswanto.

Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian. Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.

“Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia,” jelas dia.

Selain itu, lanjut Guswanto terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan.

“Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan,” pungkasnya.

BMKG juga memprakirakan ‘potensi hujan lebat’ yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang dalam periode 13 – 20 September 2021 terdapat di wilayah Provinsi:

  1. Aceh
  2. Sumatra Utara
  3. Sumatra Barat
  4. Bengkulu
  5. Riau
  6. Kep. Riau
  7. Jambi
  8. Sumatra Selatan
  9. Kep. Bangka Belitung
  10. Lampung
  11. Banten
  12. Jawa Barat
  13. DKI Jakarta
  14. Jawa Tengah
  15. Yogyakarta
  16. Jawa Timur
  17. Kalimantan Barat
  18. Kalimantan Tengah
  19. Kalimantan Timur
  20. Kalimantan Utara
  21. Sulawesi Tengah
  22. Sulawesi Barat
  23. Sulawesi Utara
  24. Maluku Utara
  25. Maluku
  26. Papua Barat
  27. Papua
slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>