Jokowi Wanti-wanti Pontensi Gelombang Ketiga Covid-19


Presiden Joko Widodo berpidato dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). Sidang ini dilakukan secara luring dan daring dengan menghadirkan sejumlah tamu undangan. Adapun 60 undangan yang akan hadir secara fisik adalah presiden den wakil presiden, pimpinan MPR (10 orang), ketua fraksi/kelompok DPD (10 orang), pimpinan DPR (5 orang), ketua fraksi di DPR (9 orang), pimpinan DPD (4 orang), perwakilan subwilayah (4 orang) dan sisanya menyaksikan secara virtual. AKTUALITAS.ID/POOLAKURAT.CO/Sopian

AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya soal potensi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Hal itu ia sampaikan dalam rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Jokowi meminta evaluasi detail di setiap daerah. Jokowi, kata Luhut, pun meminta lembaga terkait terjun ke daerah.

“Presiden terus mengingatkan kepada kami semua agar terus waspada dan berhati-hati akan datangnya gelombang selanjutnya. Hal tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan kasus di 105 Kota dan Kabupaten,” kata Luhut dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).

Jokowi juga mengingatkan agar pengawasan penerapan protokol kesehatan di lapangan terus diperketat. Menurut Luhut, Jokowi melihat mulai ada kelemahan pengawasan di daerah.

Kelemahan ini antara lain, sejumlah tempat wisata yang hanya mewajibkan skrining PeduliLindungi terhadap satu orang perwakilan kelompok. Hal itu dilakukan guna mencegah kapasitas tempat wisata itu terlihat penuh di sistem skrining.

Selain itu, ada pula bar di Bali yang beroperasi tanpa mengindahkan aturan. Luhut menyebut ada bar yang buka hingga pukul 02.00.

Menindaklanjuti arahan Jokowi, Luhut mengajak semua pihak untuk kembali disiplin mencegah penularan Covid-19. Ia meminta siapapun tidak memaknai penurunan kasus Covid-19 dengan euforia.

“Kita hari ini tidak boleh lengah karena kasus yang rendah. Banyak Negara lain, terutama di negara Eropa, yang mengalami kenaikan kasus signifikan meskipun vaksinasi cukup tinggi,” ujarnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>