Permudah Layanan Pelatihan, Kementerian ESDM Luncurkan Aplikasi ALINA


AKTUALITAS.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sesuai dengan koordinasi Kemenko Maritim dan Investasi, tengah mewujudkan komitmen dalam percepatan pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), melalui penyederhanaan aplikasi dan indikator pelaksanaan SPBE yang meliputi Pemanfaatan Pusat Data Nasional, Penyusunan Enterprise Architecture, Pengelolaan Application Programming Interface, Pemanfaatan Online Single Submission, Pemanfaatan Sistem Penghubung Layanan Instansi, Pemanfaatan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) Kemenkominfo dan Penggunaan Single Sign On.

Penyederhanaan aplikasi dan pelaksanaan indikator tersebut salah satunya diantara melalui peluncuran Aplikasi dan Layanan Pelatihan bagi Tenaga Industri dan Masyarakat (ALINA). Aplikasi ini diperuntukan bagi pendaftaran pelatihan yang terintegrasi dan terpusat sehingga layanan pengembangan kompetensi bagi tenaga industri dan masyarakat dapat diselenggarakan secara mudah dan cepat dengan data yang akurat.

Inovasi ini terus dikembangkan simultan dengan aplikasi layanan lainnya, menuju satu layanan pemerintah, guna mendorong kita menuju masa depan di mana kita dapat memenuhi tuntutan industri dan masyarakat kita yang terus meningkat.

“Ini adalah aplikasi untuk mempermudah atau mempercepat pendaftaran pelatihan sektor ESDM. Dulu orang kalau mau mendaftar itu harus datang dulu, lalu mengisi formulir, kemudian nanti tunggu dipanggil untuk diproses. Baru selanjutnya dijelaskan pelatihan dan cara menadapatkan sertifikat,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prahoro Nurtjahyo usai peluncuran di kantor BPSDM Jakarta, Selasa (31/10).

Prahoro menambahkan, aplikasi ALINA jadi salah satu alat (tool) untuk memudahkan peserta pelatihan di sektor energi dan sumber daya mineral untuk mengikuti pelatihan dengan cara yang mudah tanpa perlu bertatap muka secara langsung.

“ALINA adalah salah satu tool kita yang baru sebagai perwujudan dari komitmen kita Kementerian ESDM untuk menjadikan sebuah proses itu menjadi seamless. Artinya sebisa mungkin human touch-nya berkurang mulai dari pendaftaran, proses yang ada seperti apa, sampai sertifikat itu sudah langsung,” tambah Prahoro.

Selain memudahkan peserta yang ingin mengikuti pelatihan, Aplikasi ALINA ini juga menyatukan prosedur pelatihan di internal BPSDM yang terdiri dari 8 satuan kerja dengan 5 satuan kerja penyelenggaran pendidikan dan pelatihan. Adanya aplikasi ALINA akan mengintergrasikan pendaftaran di unit-unit satuan kerja Kementerian ESDM yang sebelumnya memiliki prosedur pendaftaran diklat masing-masing.

“Kalau mereka memiliki sistem sendiri-sendiri, maka kita akan susah mengaturnya. Maka, satu sistem ini dipakai bersama. Ini menjadi kredible karena konsisten antara yang satu dengan yang lain,” terang Prahoro.

Selanjutnya, Prahoro berharap dengan hadirnya aplikasi ini selain dapat mempercepat proses pendaftaran peserta pelatihan, juga dapat meningkatkan peserta pelatihan baik dari kalangan internal dan eksternal Kementerian ESDM dalam mencukupi kebutuhan sumber daya manusia di sektor energi.

Sebagai informasi, BPSDM ESDM merupakan unit menyelenggarakan pelatihan di sektor energi dan sumber daya mineral. Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), jumlah tenaga kerja yang diperlukan di sektor ESDM sampai tahun 2040 sebanyak 2,3 juta pekerja di sektor mineral dan batubara dan 70.000 orang di sektor minyak dan gas. “Ini contoh dua sektor saja. Apalagi kita menghasilkan pekerja hanya 20.000 orang. Masih banyak tenaga kerja trampil yang kompeten diperlukan sektor ini,” singgung Prahoro.

Prahoro menegaskan kehadiran aplikasi ini memudahkan peserta yang ingin mengikuti pelatihan di sektor ESDM akan dapat tersedia lebih cepat, baik dari kalangan internal maupun eksternal Kementerian ESDM. (Red)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>