AKTUALITAS.ID – Pemerintah Haiti mengumumkan pada Kamis (8/3) bahwa status darurat di wilayah ibu kota, Port-au-Prince, akan diperpanjang hingga awal April sebagai respons terhadap serangan geng bersenjata yang terus meningkat. Keputusan tersebut diambil setelah serangkaian insiden kekerasan yang melibatkan geng bersenjata di kota tersebut.
Menurut pernyataan resmi yang dipublikasikan di jurnal Le Moniteur, keadaan darurat keamanan akan berlaku di seluruh Departemen Ouest hingga Rabu, 3 April 2024. Langkah ini diambil dalam upaya untuk mengembalikan ketertiban dan keamanan di wilayah yang sering kali menjadi sasaran serangan geng bersenjata.
Salah satu langkah yang diambil dalam rangka perpanjangan status darurat ini adalah penerapan pembatasan jam malam yang akan tetap berlaku hingga tanggal 11 Maret. Pembatasan tersebut mulai berlaku dari pukul 6 sore hingga 5 pagi waktu setempat selama akhir pekan. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kekerasan dan mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi situasi krisis yang sedang terjadi.
Pimpinan geng bersenjata yang beroperasi di Haiti telah menuntut Perdana Menteri Ariel Henry untuk mundur dari jabatannya.
Namun, Henry yang berada di Puerto Riko saat ini, telah menegaskan bahwa dia akan tetap memimpin negara tersebut. Meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat untuk menggelar pemilu dan mengakhiri kekacauan politik, juru bicara Gedung Putih membantah adanya desakan tersebut.
Pemerintah Haiti berkomitmen untuk melindungi warga negaranya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembalikan stabilitas dan ketertiban di negara tersebut.
Meskipun tantangan yang dihadapi masih besar, pemerintah berharap bahwa langkah-langkah yang diambil akan membawa perubahan positif dan membantu Haiti keluar dari krisis yang sedang dihadapi. (YAN KUSUMA/ARI WIBOWO)
