Connect with us

JABODETABEK

Disiplin Rendah, 10 Juta Pelanggar Terdeteksi CCTV ETLE

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID –  Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto mengatakan tingginya pelanggaran lalu-lintas dikarenakan rendahnya disiplin masyarakat dalam ber lalu-lintas.

“Data pelanggaran yang tinggi tersebut menunjukkan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas di Jakarta,” kata Budiyanto dalam keterangan pers yang diterima Aktualitas.id, Minggu (7/7/2024).

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya (PMJ) menyampaikan pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama satu bulan terakhir sebanyak lebih dari 10 juta pelanggar lalu lintas terdeteksi oleh CCTV Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE).  

Menurutnya, data yang dikeluarkan Dirlantas PMJ masih belum semua pelanggaran yang terdektesi oleh CCTV.

“Hal tersebut belum termasuk pelanggaran di ruas jalan yang belum terpasang CCTV ETLE. Di Polda Metro Jaya, baru terpasang 137 ETLE dengan rincian, 127 kamera statis dan 10 kamera mobile. Jika dibandingkan dengan panjang jalan di Jakarta, jumlah ini sangat kurang memadai,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, pelanggaran yang paling sering terjadi, kata Budiyanto, meliputi penggunaan helm, pelanggaran ganjil-genap (Gage), sabuk pengaman, rambu-rambu, marka jalan, dan penggunaan ponsel saat berkendara. 

“Mengabaikan aturan dan aspek keselamatan dapat berakibat fatal. Fatalitas kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Oleh karena itu, kepatuhan terhadap aturan lalu lintas dan penggunaan perlengkapan keselamatan sangat penting,” ujarnya

Berdasarkan data pelanggaran yang tinggi tersebut, kata Budiyanto, menunjukkan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas di Jakarta. 

Oleh karena itu, Budiyanto menilai, penegakan hukum bukanlah satu-satunya solusi. Langkah-langkah holistik yang mencakup edukasi preventif dan penegakan hukum perlu diterapkan.

“Apabila edukasi dan langkah preventif berhasil, langkah represif bisa menjadi opsi terakhir,” tambah Budiyanto. [Kaisar]

TRENDING