Connect with us

NASIONAL

Eddy Soeparno: Indonesia Harus Ambil Pelajaran dari Teknologi Mobil Listrik China

Aktualitas.id -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Eddy Soeparno, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Eddy Soeparno, berkesempatan mengunjungi pabrik mobil listrik raksasa China, BYD, di Shenzhen, dalam rangkaian kunjungan atas undangan Pemerintah China. Kunjungan ini dilakukan di tengah persiapan BYD untuk membangun pabrik produksi mobil listrik di Subang, Jawa Barat, Indonesia.

Eddy Soeparno mengungkapkan kekagumannya atas pesatnya perkembangan industri mobil listrik di China, khususnya BYD, yang mampu menghasilkan mobil listrik dengan teknologi canggih namun dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan pesaingnya. “China saat ini ekspansi besar-besaran ke mobil listrik dengan teknologi yang sangat modern namun harga yang lebih rendah dibanding pesaing-pesaingnya. Efeknya, mobil listrik mereka lebih laku dan terserap cepat di pasar,” ungkap Eddy, Jumat (18/4/2025).

Menurut Eddy, kunci keberhasilan BYD terletak pada fokus mereka bukan hanya pada penjualan mobil, tetapi lebih pada pengembangan teknologi dan inovasi. Ia menekankan pentingnya Indonesia untuk memanfaatkan peluang transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari investasi yang masuk ke Indonesia, seperti yang dilakukan oleh BYD.

“Sebentar lagi BYD akan memulai produksi di pabrik mereka di Subang Jawa Barat. Saya yakin akan ada serapan tenaga kerja Indonesia yang besar, sehingga bisa terjadi transfer ilmu dan pengetahuan dalam memproduksi mobil listrik,” kata Eddy.

Eddy meyakini Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri mobil listrik, mengingat sumber daya alam yang melimpah untuk pembuatan baterai mobil listrik. Namun, ia menekankan pentingnya manajemen talenta yang tepat untuk memastikan potensi tersebut tersalurkan dengan optimal.

“Kami berharap putra-putri terbaik Indonesia bisa ikut berpartisipasi dalam pembuatan mobil listrik dan juga pembuatan baterai ke depannya. Apalagi Indonesia mempunyai sumber daya yang berlimpah untuk membuat baterai mobil listrik,” kata Doktor Ilmu Politik UI tersebut.

Ia juga menegaskan pentingnya Indonesia untuk tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi basis produksi dan ekspor mobil listrik di masa depan. “Ke depan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen, tapi menjadi basis untuk ekspor,” lanjutnya.

Eddy Soeparno juga berkomitmen untuk mendukung investasi yang bertujuan meningkatkan industrialisasi, manufaktur, dan hilirisasi di Indonesia. Ia meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap praktik premanisme yang dapat menghambat investasi.

“Saya juga berkomitmen mengawal dan terus memastikan kebijakan ramah investasi dan bebas dari segala ancaman premanisme dalam bentuk apapun,” tegas Eddy.

Kunjungan Eddy Soeparno ke pabrik BYD ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan China dalam pengembangan industri mobil listrik, serta mempercepat transfer teknologi dan pengetahuan untuk kemajuan industri otomotif Indonesia. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING