Connect with us

OASE

Keutamaan dan Sejarah Puasa Asyura dalam Islam

Aktualitas.id -

alt="piring sendok"

AKTUALITAS.ID – Puasa Asyura adalah salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Puasa ini jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Nama “Asyura” berasal dari kata “Asyara” yang berarti sepuluh dalam bahasa Arab. 

Puasa ini memiliki sejarah yang mendalam dan dihubungkan dengan berbagai peristiwa penting serta hikmah dalam Islam.

Sejarah Puasa Asyura

Tradisi puasa Asyura sudah ada sebelum Islam datang. Dalam tradisi Yahudi, puasa ini juga dikenal dan dijalankan pada hari yang sama untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah mereka.

Ketika Rasulullah Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, beliau menemukan bahwa orang-orang Yahudi di sana juga melaksanakan puasa pada hari Asyura.

Dalil-Dalil Mengenai Puasa Asyura

Dalil dari Hadis Rasulullah SAW

Salah satu dalil yang paling terkenal mengenai puasa Asyura adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA:

نْقَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: “مَا هَذَا؟” قَالُوا: “هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى.” قَالَ: “فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ.” فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ. رواه البخاري ومسلم

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya: ‘Apa ini?’ Mereka menjawab: ‘Ini adalah hari yang baik, ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Bani Israel dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari ini.’ Beliau bersabda: ‘Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.’ Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan kaum Muslimin untuk berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Puasa Asyura

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan puasa Asyura:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.” رواه مسلم

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.'” (HR. Muslim)

Pelaksanaan Puasa Asyura

Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Namun, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berpuasa sehari sebelumnya (9 Muharram) atau sehari setelahnya (11 Muharram) sebagai bentuk pembeda dari tradisi puasa yang dilakukan oleh orang Yahudi. Hal ini berdasarkan hadis dari Ibnu Abbas RA:

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.” قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. رواه مسلم

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa, mereka (para sahabat) berkata: ‘Ya Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Jika tahun depan kita masih hidup, insya Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan (9 Muharram).’ Ibnu Abbas berkata: ‘Namun tahun berikutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.'” (HR. Muslim)

Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena banyak mengandung hikmah dan keutamaan.

Melalui puasa ini, umat Muslim diajarkan untuk mengenang sejarah penting yang berkaitan dengan para nabi terdahulu serta memperbanyak amal kebaikan dengan harapan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.

Semoga kita semua bisa mengamalkan puasa Asyura dan mendapatkan keberkahan darinya. (NAUFAL/RAFI)

TRENDING