Connect with us

OASE

7 Peristiwa Bersejarah di Bulan Syakban, dari Perubahan Kiblat hingga Malam Nisfu Syakban

Aktualitas.id -

Ilustrasi Bulan Syakban (Pixabay)

AKTUALITAS.ID – Bulan Syakban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah yang memiliki banyak keutamaan dalam ajaran Islam. Selain menjadi bulan persiapan menjelang Ramadan, bulan ini juga menyimpan sejumlah peristiwa bersejarah yang penting bagi umat Muslim.

Mengutip dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag), berikut tujuh peristiwa penting yang terjadi di bulan Syakban:

1. Perubahan Arah Kiblat ke Kakbah

Salah satu peristiwa paling bersejarah yang terjadi di bulan Syakban adalah perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa, Palestina) ke Kakbah di Makkah.

Peristiwa ini terjadi ketika Nabi Muhammad SAW memimpin shalat Zuhur bersama para sahabat. Di pertengahan shalat, Allah SWT menurunkan wahyu yang memerintahkan perubahan arah kiblat. Tanpa ragu, Rasulullah SAW langsung mengubah arah shalatnya ke Kakbah, dan para sahabat pun mengikuti.

Menurut sebagian besar ulama, peristiwa ini terjadi pada bulan Syakban tahun ke-2 Hijriah, meskipun ada juga yang berpendapat di bulan Rajab.

2. Malam Nisfu Syakban, Malam Pengampunan

Malam ke-15 di bulan Syakban dikenal sebagai Malam Nisfu Syakban, yang dipercaya sebagai malam penuh ampunan. Pada malam ini, Allah SWT membuka pintu rahmat-Nya dan memberikan kesempatan bagi hamba-hamba-Nya untuk bertaubat dan memohon ampunan.

Dikutip dari Baznas, pada malam tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia untuk lebih dekat dengan hamba-Nya yang berdoa, memohon ampunan, serta meminta pertolongan-Nya.

3. Lailatul Badr, Malam Persiapan Perang Badar

Meskipun Perang Badar terjadi di bulan Ramadan, persiapan dan perencanaannya dimulai sejak bulan Syakban. Pada bulan ini, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mempersiapkan strategi untuk menghadapi kaum Quraisy yang berencana menyerang kaum Muslimin.

Perang Badar sendiri merupakan pertempuran besar pertama dalam sejarah Islam, yang dimenangkan oleh kaum Muslim dengan pertolongan Allah SWT.

4. Turunnya Perintah Bershalawat untuk Nabi SAW

Di bulan Syakban, Allah SWT menurunkan ayat tentang perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yakni dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Karena itu, sebagian ulama menyebut bulan Syakban sebagai bulan selawat, karena pada bulan ini Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi.

5. Momen Peningkatan Amal dan Persiapan Ramadan

Syakban juga menjadi bulan persiapan spiritual sebelum memasuki Ramadan. Nabi Muhammad SAW memperbanyak ibadah di bulan ini, terutama puasa sunnah.

Beliau bersabda:
“Syakban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang banyak dilupakan oleh manusia. Pada bulan itu amal-amal diangkat kepada Tuhan semesta alam, dan aku ingin jika amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).

6. Turunnya Perintah Puasa Ramadan

Di bulan Syakban tahun ke-2 Hijriah, Allah SWT menurunkan perintah kewajiban puasa Ramadan melalui Surah Al-Baqarah ayat 183:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Perintah ini menjadi tonggak penting dalam syariat Islam, yang hingga kini dijalankan oleh seluruh umat Muslim di dunia.

7. Penyerahan Catatan Amal Manusia

Syakban juga dikenal sebagai bulan di mana buku catatan amal manusia diserahkan kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW memperbanyak puasa di bulan ini, karena beliau ingin saat amalnya diserahkan, ia berada dalam keadaan berpuasa.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi tentang alasan beliau sering berpuasa di bulan Syakban. Rasulullah SAW pun menjawab:
“Bulan Syakban adalah bulan yang dilupakan oleh banyak orang, antara Rajab dan Ramadan. Pada bulan ini amal-amal diangkat kepada Allah, Tuhan semesta alam, dan aku ingin ketika amalanku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.”

Kesimpulan

Bulan Syakban bukan hanya sekadar bulan biasa dalam kalender Islam. Bulan ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting, mulai dari perubahan kiblat, persiapan Ramadan, hingga turunnya perintah puasa.

Sebagai umat Muslim, kita dapat memanfaatkan bulan ini untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak shalawat, serta memohon ampunan kepada Allah SWT agar diberikan keberkahan dan kemudahan dalam menyambut bulan suci Ramadan.  (YAN KUSUMA/RIHADIN)

TRENDING