Usai Hadiri Pesta di Spanyol, Pangeran Belgia Positif Corona

Pangeran Kerajaan Belgia, Joachim, meminta maaf setelah sempat menghadiri sebuah pesta di Spanyol pada 26 Mei lalu, lalu dua hari kemudian keponakan Raja Belgia Philippe itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

“Saya ingin meminta maaf karena bepergian dan tidak menghormati aturan karantina. Saya tidak bermaksud menyinggung atau tidak menghormati pihak mana pun dalam situasi sulit seperti ini. Saya benar-benar menyesal dan menerima segala konsekuensi yang ada,” ucap Joachim dalam pernyataan tertulis yang dirilis kantor kuasa hukumnya pada Senin (1/6).

Pernyataan istana kerajaan menuturkan Joachim pergi dari Belgia ke Spanyol pada 24 Mei lalu. Menurut kerajaan, pada 26 Mei, pangeran 28 tahun itu menghadiri sebuah jamuan yang dihadiri sekitar 12 atau 27 tamu.

Hingga saat ini, Spanyol masih dalam status darurat corona. Setiap pelancong yang tiba di negara itu diharuskan menjalani karantina terlebih dahulu selama dua pekan.

Pihak berwenang Spanyol juga tidak mengizinkan perkumpulan lebih dari 15 orang yang tidak tinggal bersama.

Aparat Spanyol bisa memberikan sanksi dan menjatuhkan denda terhadap individu atau entitas yang kedapatan melanggar aturan selama pandemi corona ini.

Dilansir CNN, Kepala Perwakilan Pemerintah Spanyol di Cordoba, Rafaela Valenzuela, menuturkan pihak berwenang kini tengah menyelidiki acara sosial yang dihadiri Joachim.

Sejauh ini, kantor kesehatan regional Cordoba dikabarkan telah memberitahu pemerintah Spanyol bahwa acara sosial itu dihadiri hingga 27 orang.

Sementara itu, kuasa hukum Joachim berkeras menuturkan kepada CNN bahwa dua acara sosial yang dihadiri sang pangeran tidak dihadiri lebih dari 15 orang.

Saat ini, Pangeran Joachim tengah menjalani isolasi. Ia dikabarkan mengidap corona dengan gejala ringan. Joachim merupakan anak ketiga dari Putri Astrid, adik Raja Philippe.

Sejauh ini, Spanyol merupakan salah satu negara Eropa yang sangat terdampak pandemi corona. Hingga kini, Spanyol tercatat memiliki 239 ribu kasus corona dengan 27 ribu kematian.

Pemerintah Spanyol mulai melonggarkan aturan pembatasan pergerakan menyusul tren penularan corona yang menurun.

Sementara itu, Belgia sendiri tercatat memiliki 58.517 kasus corona dengan 9.486 kematian.