Connect with us

Berita

Ratusan Warga Mengungsi akibat Banjir dan Longsor Landa Aceh Besar

AKTUALITAS.ID – Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Aceh Besar, Aceh, sejak Selasa (10/8) malam. Sebanyak 412 jiwa dari 117 keluarga (KK) telah mengungsi9 akibat bencana itu. “Sementara ini sudah 412 jiwa harus mengungsi akibat terdampak banjir dari tiga kecamatan di Aceh Besar,” kata petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Aceh Besar, Aceh, sejak Selasa (10/8) malam. Sebanyak 412 jiwa dari 117 keluarga (KK) telah mengungsi9 akibat bencana itu.

“Sementara ini sudah 412 jiwa harus mengungsi akibat terdampak banjir dari tiga kecamatan di Aceh Besar,” kata petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar Maswani di Aceh Besar, Aceh, Rabu (11/8).

Maswani mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Besar sejak Selasa (10/8) siang hingga tengah malam telah mengakibatkan terjadinya banjir dan longsor di beberapa titik. Sungai Krueng Kala dan Krueng Pudeng Kecamatan Lhoong Aceh Besar meluap. Bahkan, air sudah menggenangi beberapa ruas jalan penghubung antardesa dan rumah warga.

Banjir di Kecamatan Lhoong terjadi di tiga wilayah, yakni Gampong (Desa) Pudeng, Krueng Kala, dan Geunteut. Ketinggian air rata-rata 30 sampai 60 sentimeter.

“Di Kecamatan Lhoong, masyarakat yang telah mengungsi baru dari Gampong Pudeng sebanyak 107 KK atau 358 jiwa, sedangkan warga Gampong Geunteut dan Krueng Kala masih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya.

Bukan hanya banjir, lanjut Maswani, di Kecamatan Lhoong juga terjadi tanah longsor di kawasan Gunung Paro dan Kulu, jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh. Jalan itu masih dapat dilalui dan petugas masih berupaya melakukan pembersihan.

Di Kecamatan Pulau Aceh, juga terjadi longsor material tanah dan batu pada dua titik di jalan lintas yang menghubungkan dua desa di sana. Sejauh ini belum ada yang terdampak kejadian itu.

Selanjutnya, di Kecamatan Peukan Bada terdapat satu desa, yakni Gampong Lambaro Neujid, yang dilanda banjir dengan ketinggian air 20 sampai 40 sentimeter, sehingga sebagian warga setempat harus mengungsi.
“Beberapa masyarakat dari Gampong Lambaro Neujid ini sudah mengungsi ke balai warga di desa tersebut, sementara ini sudah 54 jiwa dari 10 KK yang mengungsi di sana,” jelas Maswani seperti dilansir Antara.

Mengenai dampak kerusakan dan kerugian akibat banjir dan longsor ini belum diketahui. Petugas masih melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi kejadian. 

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id