Berita
Polisi: Belum Ada Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh UAS
Sampai saat ini belum ada laporan.

AKTUALITAS.ID – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa hingga saat ini organisasi massa yang menamakan diri mereka Brigade Meo belum melaporkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ustad Abdul Somad (UAS).
“Memang pada 17 Agustus 2019, ormas ini datang ke Polda NTT, namun kedatangan mereka hanya untuk berkonsultasi terkait dugaan penistaan agama tersebut,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada wartawan di Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan setelah beredar informasi bahwa organisasi massa tersebut telah datang ke Polda NTT dan melaporkan kasus dugaan penistaan agama tersebut.
Jules mengatakan bahwa usai berkonsultasi dengan tim penyidik dari Direktorat Kriminal Khusus Polda NTT ormas tersebut pulang.
“Jadi mereka pulang dan pihak Dirkrimsus hanya menyarankan ormas tersebut untuk kembali lagi pada Senin (19/8/2019) hari ini untuk melakukan pelaporan. Tetapi sampai saat ini belum ada laporan juga,” kata dia.
Mantan Kapolres Manggarai Barat ini juga mengatakan pihaknya masih mengecek apakah sudah ada laporan terkait kasus dugaan penistaan agama tersebut ke Polres Kota Kupang.
“Kita masih mengecek terlebih dahulu apakah ada laporan ke Polres Kota Kupang. Namun, sampai saat ini untuk di Polda NTT belum ada laporan,” katanya.
Sebelumnya, beredar potongan video ceramah Abdul Somad yang mengatakan bahwa dalam hukum Islam itu salib adalah tempat bersarangnya jin kafir.
Somad mengatakan hal itu untuk menanggapi pertanyaan salah satu anggota jemaahnya yang mengigil hatinya ketika melihat salib.
“Apa sebabnya? Saya selalu terbayang alib, jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir? Dari patung (yang) kepalanya ke kiri apa ke kanan?” kata Somad sambil melapangkan kedua tangannya menirukan bentuk “corpus” pada salib di gereja Katolik.
Jules pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang mengarah ke SARA.
“Gunakan media sosial dengan bijak sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tak kita inginkan,” kata dia. [Antara]
-
FOTO20/04/2025 12:51 WIB
FOTO: Bawaslu RI Tinjau PSU di Kabupaten Serang
-
OLAHRAGA20/04/2025 16:00 WIB
Targetkan Kemenangan, Arema FC Siap Hadapi Persebaya di Bali
-
OLAHRAGA20/04/2025 17:00 WIB
Persik Kediri Tumbang di Kandang, Persija Jakarta Amankan Tiga Poin
-
JABODETABEK20/04/2025 23:00 WIB
Pemprov DKI Berikan Tarif Rp1 untuk Penumpang Wanita Transjakarta di Hari Kartini
-
NASIONAL21/04/2025 06:00 WIB
Praktisi Hukum Nilai YCLT Tak Mampu Buktikan Dampak Tidak Dicopotnya Menteri Yandri Susanto
-
POLITIK21/04/2025 07:00 WIB
PAN Dukung Prabowo di 2029: Siapa yang Bakal Dipinang Jadi Wapres?
-
NUSANTARA20/04/2025 13:00 WIB
Tanah Leluhur Diinjak-injak: Warga Halmahera Timur Lawan Penambangan Ilegal Berbekal Nekat
-
EKBIS20/04/2025 22:00 WIB
Pemkab Mimika Dorong Produksi Telur Lokal Capai 15 Ton per Hari