Tingkatkan Penindakan e-TLE, Polda Metro Pasang CCTV di Jalur Transjakarta


trans, transjakarta, bus,
Bus Transjakarta saat melintas di Jembatan Penyebaran Orang (JPO) atau Skybridge di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, Selasa (2/7/2019). Jembatan yang menghubungkan stasiun Light Rail Transit (LRT) Velodrome dan Halte Transjakarta Pemuda akan rampung pembangunannya pada akhir bulan ini. Nantinya JPO ini akan dibangun serupa dengan JPO di kawasan Senayan yang instragamable. Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) ini juga akan dipercantik dengan sistem pencahayaan lampu pada malam hari.AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

Direktorat Lalu Lintas menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (Mou) dengan PT Transjakarta. Penandatanganan MoU itu terkait dengan pemasangan kamera CCTV dan pemberlakuan Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE).

Kerjasama itu difokuskan untuk bisa meminimalisir pelanggaran kendaraan yang menerobos jalur bus Transjakarta. Nantinya jika ada kendaraan yang melanggar dan terekam dalam kamera e-TLE akan segera ditindak.

“Sehingga dalam MoU ini nanti berkaitan dengan masalah e-TLE jadi, pelanggaran-pelanggaran yang masuk ke kawasan Transjakarta atau di jalur separatornya Transjakarta itu di dalam itu kita akan laksanakan penindakan,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/9).

Yusuf menjelaskan selama ini kamera yang dipasang oleh Ditlantas belum mencapai jalur busway. Karena itu, MoU ini dirasa perlu untuk dilakukan dan ditindaklanjuti.

“Jadi MoU ini dilaksanakan karena kamera di lintasan busway itu tidak ada. Belum berjalan. Kamera yang sekarang tidak menyentuh ke busway. Kita sudah ada pembicaraan dengan Dirut TJ, nanti akan disiapkan kamera khusus,” ungkapnya.

Tambahnya tidak ada pengecualian dalam penindakan e-TLE bahkan untuk mobil pejabat sekalipun. Kemungkinan yang akan diberi kelonggaran di jalur Transjakarta adalah mobil pemadam kebakaran dan Ambulans yang sedang membawa orang sakit.

“Itu ndak bisa. akan kena sanksi. Emergency maksudnya seperti kebakaran, ambulans yang gawat ini. Kalau ambulans hanya bawa mayat saja sudah meninggal tidak perlu,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengaku belum bisa merinci darimana saja e-TLE itu akan segera dipasang. Namun dia berencana memasang di semua koridor busway.

“Yang jelas dari segi cakupan kita menargetkan seluruh koridor, koridor kita sekarang ada 13 tapi yang utama memang 12 itu karena jalurnya belum lewat atas. Kalau yang 13 itu lewat atas. Jadi lebih mudah. Tapi satu sampai dengan 12 kita targetkan,” kata Agung.

Agung juga berharap dengan adanya kerjasama ini bisa membuat jalur busway semakin steril. Serta bisa menimbulkan efek jera bagi para pelaku pelanggaran.

“Karena kami melihat implementasi dari e-TLE ini dijalankan cukup efektif ya bahkan ini kalau boleh jujur saya sebagai TJ ada armada TJ yang tertangkap e-TLE dan ditilang dan kami menerima pemberitahuannya dan kami lakukan enformen penindakan secara obyektif begitu,” ucapnya. [ Merdeka.com ]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>