Beberapa Jam Usai Divaksin Corona, Pria Israel Meninggal


Pria Israel meninggal dunia beberapa jam usai disuntik vaksin virus corona.

Pria berusia 75 tahun itu mengalami serangan jantung setelah menerima vaksin dan meninggal di rumah. Dia memang memiliki riwayat kanker dan serangan jantung di masa lalu.

Seperti dikutip dari Times of Israel, pria itu menerima suntikan dosis pertama vaksin Pfizer pada Senin pagi di kampung halamannya di Beit She’an.

Usai disuntik vaksin, dia sempat menunggu setengah jam di klinik. Kemudian diperbolehkan pulang ke rumah karena dia merasa baik-baik saja.

Tak berapa lama tiba di rumah, pria itu pingsan dan kemudian dinyatakan meninggal akibat gagal jantung.

Kementerian Kesehatan pada Senin (28/12) mengatakan tengah menyelidiki kematian pria tersebut. Kendati demikian penyelidikan awal menunjukkan kematian pria itu tidak ada hubungannya dengan suntikan vaksin.

“Pria itu menderita penyakit jantung dan kanker, dan pernah beberapa kali mengalami serangan jantung ,” kata Kementerian Kesehatan.

Keluarga pria tersebut juga meminta untuk tidak mengaitkan kematiannya dengan vaksin.

Alergi parah

Sementara itu, seorang pria dibawa ke klinik medis darurat Terem di Yerusalem setelah mengalami reaksi alergi parah sekitar satu jam setelah menerima vaksin Covid-19.

Pria berusia 46 tahun itu tidak menderita kondisi yang sudah ada sebelumnya tetapi memiliki alergi terhadap penisilin, kata Terem dalam sebuah pernyataan.

Pihak klinik mengatakan dia menderita syok anafilaksis akibat alergi. Dia sudah diberi obat dan kondisinya telah stabil.

Vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTec diketahui menggunakan teknologi produksi vaksin baru yang dikenal sebagai mRNA.

Vaksin mRNA tidak menggunakan virus utuh. Melainkan hanya memotong sebagian RNA virus. Bagian virus yang dipotong adalah bagian yang digunakan virus untuk hinggap di sel manusia dan menginfeksi.

Tidak ada masalah keamanan berarti yang ditemukan selama uji klinis. Hanya efek samping umum seperti demam, kelelahan dan nyeri di tempat suntikan.

Namun, sebagian kecil relawan memang menderita reaksi alergi yang parah dalam uji coba.

Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengaku menemukan enam kasus reaksi alergi parah dari lebih dari seperempat juta suntikan vaksin BioNTech-Pfizer yang diberikan, termasuk pada satu orang dengan riwayat reaksi vaksinasi.

Israel telah memulai vaksinasi corona sejak pekan lalu. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menargetkan bisa memvaksinasi seperempat dari populasi Israel dalam waktu sebulan.

Hingga Selasa (29/12) Israel memiliki 400 ribu lebih kasus virus corona dan 3.256 kematian.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>