Langgar Prinsip Dalam Jurnalisme, BBC News Dilarang Siaran di China


Lembaga Penyiaran radio dan televisi nasional China (NRTA) menyatakan melarang BBC World News untuk bersiaran di China, Kamis (11/2).

Mengutip CNN, langkah ini diambil satu minggu setelah regulator media Inggris Ofcom mencabut izin siaran China Global Television Network atau CGTN di Inggris.

Dalam pernyataannya, NRTA China mengklaim bahwa BBC World News telah menyiarkan peliputan atau laporan tentang China yang melanggar prinsip kejujuran dan ketidakberpihakan dalam jurnalisme.

Pada 4 Februari lalu, Kementerian Luar Negeri China sempat mengeluarkan pernyataan tegas untuk BBC bahwa pemberitaan mereka tentang langkah China di pandemi Covid-19 keliru. Kemenlu China bahkan melabeli karya jurnalistik BBC sebagai berita palsu.

Juru bicara BBC kecewa atas keputusan pemerintah China tersebut.

“BBC adalah media penyiaran paling terpercaya di dunia dan melaporkan berita-berita dari seluruh dunia secara adil, tidak memihak dan tanpa rasa takut, atau menguntungkan siapapun,” kata juru bicara BBC dalam sebuah pernyataan kepada CNN Business.

Beijing sendiri sudah berulang kali mengungkapkan kekesalan pada laporan BBC tentang kamp Uighur di China untuk Uyghur. Dalam laporan-laporannya BBC menaytakan bahwa perempuan telah diperkosa secara sistematis, dilecehkan secara seksual, dan disiksa di kamp.

China juga menuduh BBC telah berulang kali menyebarkan kebohongan eksplisit tentang kebijakan China di daerah otonomi Xinjiang.

Sementara itu, BBC membela karya-karya jurnalistiknya lewat sebuah pernyataan. BBC mengatakan bahwa peliputan mereka di China adil dan akurat.

Tak diketahui seberapa besar dampak larangan China terhadap BBC World News. Selama ini, BBC sendiri tidak pernah diizinkan untuk menyiarkan di daratan China, termasuk jaringan televisi ke rumah-rumah. BBC World News hanya pernah tersedia di hotel internasional.

“Keputusan China untuk melarang BBC World News di daratan China adalah pembatasan kebebasan media,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam sebuah pernyataan.

“China memiliki beberapa pembatasan paling parah pada kebebasan media dan internet di seluruh dunia dan langkah terbaru ini hanya akan merusak reputasi China di mata dunia,” ujarnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>