PDIP Tetap Utamakan Kedisiplian dan Kebijakan Terutama di Pilpres 2024


Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers tentang Rakernas I PDI Perjuangan di Jakarta, Sabtu (21/12/2019). PDI Perjuangan akan menggelar Rakernas I sekaligus peringatan HUT ke-47 pada 10-12 Januari 2020 di Jakarta dengan mengangkat tema "Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional".AKTUALITAS.ID/Munzir

AKTUALITAS.ID – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan partainya tetap menjunjung tinggi demokrasi sebagai sikap untuk gelaran Pilpres 2024. Tetapi, PDIP tetap mengutamakan kedisiplinan atas seluruh kebijakan, terutama mengenai Pilpres 2024.

Hasto menekankan berdasarkan Kongres PDIP, keputusan kandidat Pilpres 2024 berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Dan kader partai pun saat ini diminta fokus untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

“Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa capres dan cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawatilah yang akan mengambil keputusan,” kata Hasto di sela-sela acara sunatan massal di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (23/10/2021).

Dia menyadari ada sejumlah kader PDIP yang mendorong tokoh untuk diajukan di Pilpres 2024 sebelum menunggu keputusan dari Megawati. Salah satu pihak yang meneriakkan isu itu ialah Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo. Hasto menilai eks Wali Kota Solo itu seharusnya mengetahui aturan main yang berlaku di PDIP.

“Itu obrolan di warung bagi Pak Rudy. Pak Rudy ini, kan, sosok senior. PDIP ini, kan, partai demokrasi. Semua paham kultur di PDI Perjuangan.Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan, semua taat dan berdisiplin,” jelas dia.

Hasto menyatakan, PDIP punya mekanisme di internal partai untuk menjaring kader-kader terbaik. Struktur pengurus PDIP juga diminta untuk melakukan konsolidasi partai. Hasto mengingatkan, bahwa PDIP secara partai punya kepentingan lebih besar. Setiap kader yang bergabung juga masuk dengan sukarela guna menyatukan diri pada kepentingan yang lebih besar.

“Bagi mereka yang tidak memahami aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara dan hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai,” ujarnya.

“Partai ini memiliki sejarah yang panjang, memiliki pengalaman yang cukup luas dalam menjabarkan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sehingga dalam perspektif ini partai harus menegakkan disiplin,” jelas dia.

Hasto meyakini Megawati akan memilih sosok yang tepat setelah mendengar aspirasi rakyat. Tugas Megawati, kata dia bukan hanya memilih, tetapi melihat sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Joko Widodo Jokowi.

“Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya. Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu,” kata Hasto.

“Jadi sebaiknya semua sabar, tunggu momentum yang tepat, mengingat jadwal dan tahapan Pemilu saja belum ditetapkan,” pungkasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>