Cegah Stunting, DPR RI – BKKBN Gelar Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga


AKTUALITAS.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga Melalui Sosialisasi Pencegahan Stunting, di wilayah Jakarta Pusat, pada Sabtu (10/30/2021). Acara ini dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat tentang pembangunan keluarga yang berkualitas.

Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati mengatakan,  pihaknya bersama BKKBN akan membangun konsep keluarga yang berkualitas dan penuh dengan perencanaan.

“Kita berharap masyarakat bisa support terhadap visi dari BKKBN ini, untuk membangun keluarga-keluarga yang berkualitas. Karena keluarga yang berkualitas ini sangat penting sekali perannya, apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini.  Pandemi ini sangat berdampak pada keluarga Indonesia, baik dampak terhadap ketahanan sosialnya, ketahanan ekonominya, dan ketahanan pangannya,” ujar Mufida.

Mufida menilai, tingginya angka stunting di Indonesia juga terjadi  disaat pandemi Covid-19 ini karena turunnya ketahanan pangan suatu keluarga.

“Nah ketahanan pangan ini sangat penting sekali untuk mencegah terjadinya stunting. Jika ketahanan pangan tak bisa terpenuhi maupun berkurang otomatis gizinya juga pasti berkurang. Supaya gizi anak tetap terjaga, sebuah keluarga ketahanan pangannya, sosiany, serta ekonominya harus terpenuhi” Jelasnya.

Lebih lanjut dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, untuk berkolaborasi bersama-sama mewujudkan program Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga.

“Nantinya, keluarga Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain, jika memiliki SDM yang berkualitas,” tandasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan, Erisman, menegaskan bahwa tahun ini pihaknya akan melakukan upaya ekstra untuk menekan angka stunting, yang akan dimulai dari level paling bawah atau tingkat Rukun Warga (RW). Dimana mulai dari pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu habis melahirkan, termasuk anak balita dibawah dua tahun.

“Terutama kalau anak balita dibawah dua tahun itu stunting, kurang gizi. Angka stunting nasional sekitar 27%. Kalau DKI sudah dibawah 20% sekitar 17%. Stunting itu masalahnya bukan hanya kurang gizi, tapi kecerdasannya juga terancam. Kasihan anaknya ga bisa sekolah dengan maksimal, gangguan kesehatan jadi mudah sakit, sampai tuanya juga bisa mudah sakit,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir pula Kepala Bidang Penggerakan dan Ketahanan Keluarga Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPAPP) Provinsi DKI Jakarata, Ibni Sholeh,  dan Kepala Penggerakan dan Ketahanan Keluarga Suku Dinas PPAPP Jakarta Pusat serta Cikik Sikmiyati, selaku Koordinator Monitoring Evaluasi Bina Ketahanan Remaja BKKBN. [Yan Kusuma/Juniar]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>