AKTUALITAS.ID – Umat Islam diperintahkan tak hanya mengejar dunia. Sebab, akhirat adalah tujuan sesungguhnya.
Akhirat bersifat kekal. Sementara, dunia hanya sementara.
Sebelum ditentukan nasibnya di akhirat kelak, manusia akan menjalani yaumul hisab, atau hari perhitungan. Umat manusia, sejak zaman Nabi Adam hingga orang yang hidup sampai akhir zaman akan dihisab.
Ketika itu manusia akan mengalami kepayahan karena matahari didekatkan hingga keringat mampu membanjiri manusia. Namun, ternyata ada beberapa golongan yang dirahmati dan akan masuk surga tanpa merasakan hisab.
Al-habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba’alawi dalam kitab Is’adur Rofiq menyampaikan ada 11 golongan yang memiliki nasib baik tanpa hisab di akhirat nanti.
Berikut keterangan Al-habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba’alawi, yang dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, Jumat (10/11/2023).
فائدة: ورد في الأحاديث أن من ابتلى بذهاب بصره أو غيره من البلايا فصبر حتى يلقى الله، ومن مات بطريق
مكة ذاهبا أو آيبا، وكل رحيم صبور، وطالب العلم، والمرأة المطيعة لزوجها، والبار بوالديه، والماشي في حاجة
أخيه المسلم، ومن ربى صبيا يقول “لا إله إلا الله”، ومن مات ليلة الجمعة أو يومها، ومن بلي بمصيبة في بدنه أو
ماله فصبر، ومن قرأ سورة القدر بعد وضوئه ثلاثا، ومن حفر بئرا بفلاة إيمانا واحتسابا، لا يحاسبون.
Tersebut di dalam banyak hadis, orang-orang berikut ini insyaallah tidak akan dihisab di akhirat.
Golongan Manusia yang Masuk Surga Tanpa Hisab
1. Mereka adalah orang yang diuji dalam bentuk kehilangan penglihatan atau ujian lainnya, kemudian bersabar hingga wafat.
2. Orang yang wafat di tengah jalan baik menuju Makkah maupun sepulangnya.
3. Setiap orang penyayang dan penyabar.
4. Perempuan yang taat kepada sang suami.
5. Orang yang berbakti kepada kedua orang tua.
6. Orang yang berjalan untuk membantu orang lain yang sedang memiliki hajat.
7. Orang yang mendidik anak kecil mengucap “La illaha Illallah”.
8. Orang yang meninggal siang atau malam Jumat.
9. Orang yang kena musibah pada fisik dan hartanya lalu bersabar.
10. Orang yang membaca surat Al-Qadar sebanyak tiga kali setelah berwudu.
11. Orang yang membuat sumur di tanah lapang secara ikhlas untuk kepentingan banyak orang. (Rafi)
