Orkestra Perkusi Gilang Ramadhan Sangat Memukau, Denny JA: Layak Dibawa Keliling Dunia


Penampilan Gilang Ramadhan di acara Wara Wiri Feskraf di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (24/11/2023). AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan

AKTUALITAS.ID – Malam pembukaan Warna Rasa Budaya Wisata Negri Festival Ekonomi Kreatif (Wara Wiri Feskraf) pada Jumat (24/11/2023) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), menjadi saksi kepiawaian Gilang Ramadhan dalam menghidupkan aneka ritem nusantara melalui pertunjukan orkestra perkusi yang memukau

Drummer berpengalaman yang pernah tergabung dalam band terkenal seperti Godbless ini menghadirkan pertunjukan yang luar biasa dengan memainkan drum sendiri selama lima belas menit pertama.

Dalam waktu tersebut, Gilang menginterpretasikan budaya lokal dari 15 provinsi Indonesia dengan memberikan pukulan pada drum yang menyesuaikan musik dari masing-masing provinsi. Sebuah karya yang luar biasa dan mengasyikkan.

“Saya cukup lama memikirkan konsepnya,” kata Gilang, yang pernah memperdalam alat musik perkusi di LACC (Los Angeles City College), tahun 1981-1984.

Gilang yang juga mengajak 50 anak, termasuk Suleman, anak dari Menteri Sandiaga Uno, untuk bermain perkusi. Anak-anak ini, sebagian besar berkebutuhan khusus, memainkan 200 alat musik perkusi dari seluruh nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua.

“Tujuannya adalah memperkenalkan alat musik tradisional kepada anak-anak,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sebagian dari mereka adalah anak yang berkebutuhan khusus. Mereka sebagian besar masih duduk di sekolah dasar, yang lainnya sudah duduk di bangku  SMP. Mereka semua memainkan 200 alat musik perkusi  dari nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua.

“Saya ingin memperkenalkan alat musik  tradisional kepada anak-anak,” kata musisi yang mengoleksi alat perkusi dari berbagai provinsi Indonesia.

Orkestra Perkusi ini menjadi pertunjukkan utama pada  rangkaian acara Wara Wiri Feskraf yang berlangsung tiga hari di Taman Mini Indonesia Indah, 24-26 November 2023.

Karena banyak yang baru dari pertunjukan ini, penampilan Orkestra Perkusi Wara Wiri ini akan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), terutama dalam jumlah alat  perkusi yang mencapai 200 unit, dan  dimainkan secara terus menerus selama 45 menit oleh Gilang dan anak-anak.

Gilang menyusun komposisi unik untuk pertunjukan ini, dengan menampilkan berbagai lagu daerah. Gilang mengatakan, dia menumpahkan semua kemampuan bermain drum yang telah ditekuni secara profesional lebih dari 20 tahun untuk pertunjukan ini.

Sementara itu, Ketua Persatuan Penulis Seluruh Indonesia Satupena Denny JA, mengaku menikmati pertunjukan tersebut.

“Saya sangat menikmati pertunjukkan ini. Orkestra ini berbeda dengan yang lain. Saya sudah menonton berbagai pertunjukan musik di berbagai negara, Orkestra Perkusi Gilang Ramadhan memberikan warna baru.“ ungkap Denny JA yang yang juga menjadi sponsor utama Wara Wiri Feskraf.

Denny JA yang memang penggemar musik ini menilai, pertunjukan Orkestra Perkusi Gilang  ini mempunyai kelas dunia, sehingga layak untuk dibawa keliling dunia. Apalagi dalam orkestra ini Gilang membawakan lagu-lagu daerah.

“Ini adalah sesuatu yang unik, dinamis, dan modern walaupun menggunakan alat perkusi tradisional Indonesia,” pujinya.

Dalam pagelaran tersebut, sebanyak 600 kursi di Sasono Budoyo, Taman Mini Indonesia Indonesia, Jakarta, hampir penuh dengan penonton. Mereka memberikan tepuk tangan gemuruh untuk pertunjukkan yang disajikan Gilang dan anak-anak yang tampil dengan bergembira .

Pada umumnya penonton langsung menggerakkan kepalanya mengikuti ketukan drum dan perkusi dari panggung besar tempat Gilang dan anak-anak memainkan alat perkusinya masing-masing.

Anak-anak ini mengelilingi Gilang dengan drum set yang berada di tengah. Mereka memainkan alat pukul masing-masing sehingga memberikan warna baru dalam bunyi perkusi, dan mempertebal pukulan drum Gilang.

Sebagai informasi, Wara Wiri Feskraf adalah festival menampilkan aneka rasa dan warna budaya Indonesia. Selain musik, juga ada pembahasan literasi dengan berbagai topik, menampilkan tokoh di bidang masing-masing, termasuk Gemala Hatta yang menceritakan dunia literasi ayahnya, Bung Hatta.

Di luar gedung pertunjukkan, panitia juga menggelar aneka kuliner yang datang dari berbagai wilayah Indonesia. [Kiki Budi Hartawan/Eki]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>