Connect with us

NUSANTARA

Bantuan Untuk Korban Longsor di Pegunungan Arfak

Aktualitas.id -

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Selasa (19/5/2025). ANTARA/HO-Tim SAR (Tim SAR)


AKTUALITAS.ID –  Hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Arfak pada akhir minggu lalu memicu banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang permukiman sementara para pendulang emas di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Papua Barat.

Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan logistik kepala korban luka berat dan ringan serta santunan untuk ahli waris korban meninggal sebagai respon dari bencana longsor tersebut.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, bencana ini mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia dan 10 orang dinyatakan hilang.

“Kami pastikan negara hadir dan bergerak cepat dalam setiap musibah. Tim sudah diterjunkan ke lokasi dan bantuan untuk warga terdampak telah disalurkan,” kata  Mensos Saifullah Yusuf,dalam keterangannya yang diterima di Jakarta,Rabu (21/5/2025).

Mensos menegaskan pihaknya melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan asesmen, verifikasi, dan validasi data korban. Pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi dan siap mengirim tambahan bantuan jika diperlukan.

Mensos juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

Selain bantuan logistik, Kemensos juga turut dalam operasi pencarian korban hilang bersama tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas. Tim Kemensos membantu mengevakuasi korban selamat ke tempat aman serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi.

“Kemensos akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan seluruh korban tertangani dengan baik dan keluarga terdampak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan,” ujar Mensos.

Adapun hingga saat ini, Basarnas telah berhasil mengidentifikasi 19 korban yang terdiri dari sembilan korban meninggal dan 10 orang masih dalam pencarian. Mayoritas berasal dari Kampung Muara Prafi dan Kampung Sembab, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.  (Purnomo/goeh)

TRENDING