Connect with us

Oase

Mimpi Buruk saat Tidur! Ini Pandangan Islam dan Cara Menghadapinya

Published

on

Ilustrasi. Bermimpi saat tidur. (Foto: Pexels.com)

AKTUALITAS.ID – Mimpi adalah fenomena bawah sadar yang dialami setiap manusia saat tidur. Dalam ajaran Islam, mimpi memiliki beragam makna, tergantung pada jenis dan asal muasal mimpi tersebut. Menurut hadits Nabi Muhammad SAW, mimpi bisa berasal dari Allah sebagai kabar gembira, dari diri sendiri yang mencerminkan pikiran dan perasaan sehari-hari, atau dari setan sebagai bentuk gangguan.

Salah satu jenis mimpi yang sering kali menimbulkan kekhawatiran adalah mimpi bertemu dengan jin atau setan. Jin dan setan, dalam pandangan Islam, adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah dari api. Jin bisa baik atau jahat, sementara setan adalah makhluk yang secara khusus berusaha menggoda manusia untuk berbuat dosa. Mimpi bertemu jin atau setan sering kali dianggap sebagai mimpi yang buruk dan menakutkan.

Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa mimpi buruk atau menakutkan biasanya berasal dari setan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi SAW bersabda:

“Mimpi itu ada tiga macam: Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah, mimpi buruk yang berasal dari setan, dan mimpi dari diri sendiri berdasarkan apa yang dipikirkan seseorang.”

Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa mimpi buruk, termasuk mimpi bertemu jin atau setan, adalah gangguan dari setan yang bertujuan untuk menakuti dan mengganggu ketenangan manusia.

Namun, Islam telah memberikan panduan untuk menghadapi mimpi buruk, termasuk mimpi bertemu dengan jin atau setan. Berikut adalah langkah-langkah yang diajarkan dalam Islam untuk menghadapi mimpi buruk:

1. Mengubah Posisi Tidur

   Rasulullah SAW menyarankan agar seseorang yang mengalami mimpi buruk mengubah posisi tidurnya. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Apabila salah seorang dari kalian bermimpi buruk, hendaklah dia meludah ke kiri tiga kali, lalu berpindahlah ke sisi lain dari tempat tidurnya.” (HR. Muslim). Tindakan ini bertujuan untuk mengusir pengaruh buruk dari mimpi tersebut.

2. Memohon Perlindungan kepada Allah

   Setelah terbangun dari mimpi buruk, dianjurkan untuk membaca ta’awudz (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) yang artinya “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk,” dan melanjutkannya dengan membaca surat Al-Falaq dan An-Nas. Doa ini bertujuan untuk memohon perlindungan dari Allah agar dijauhkan dari gangguan setan.

3. Tidak Menceritakan Mimpi Buruk

   Rasulullah SAW juga mengajarkan agar seseorang tidak menceritakan mimpi buruk yang dialaminya kepada orang lain. Beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melihat mimpi yang tidak disukainya, janganlah ia menceritakannya kepada siapapun, lalu bangunlah dan shalatlah.” (HR. Muslim). Hal ini dimaksudkan agar mimpi buruk tersebut tidak mempengaruhi diri sendiri maupun orang lain secara negatif.

Dengan mengikuti ajaran-ajaran Rasulullah SAW dalam menyikapi mimpi buruk, umat Islam diajarkan untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh gangguan setan dalam mimpi. Langkah-langkah ini membantu menjaga ketenangan hati dan pikiran, serta memastikan bahwa seseorang tetap berada dalam lindungan Allah SWT. (NAUFAL/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending