Connect with us

RAGAM

Awas! Sakit Kepala Bisa Menimbulkan Kejang 

Aktualitas.id -

Ilustrasi: Sakit kepala. Ist

AKTUALITAS.ID – Sakit kepala kerap menjadi masalah umum dipicu karena stres, terlalu lama menatap layar, atau kurang tidur, namun terkadang kondisi itu juga bisa memicu kejang.

Pada sakit kepala ada pola yang tidak biasa perlu diwaspadai karena mungkin menandakan masalah lain. Dr Prasad menyebutkan sejumlah tanda yang dapat mengarah pada aktivitas kejang, yaitu sakit kepala yang disertai kebingungan, kehilangan memori, episode berulang tidak responsif.

“Sebagian besar sakit kepala bersifat jinak dan terkait stres, migrain, atau pemicu gaya hidup, tetapi beberapa pola dapat tumpang tindih atau mendahului aktivitas epilepsi (kejang),” kata dokter neurologi di BLK Max Hospital, Dr Atul Prasad, dikutip laporan Hindustan Times, Minggu (30/11/2025) waktu setempat.

Kemudian, sakit kepala yang disertai gerakan yang tidak normal, tatapan kosong sesaat, sakit kepala dengan jatuh tanpa sebab, bangun dengan luka lidah juga meningkatkan kecurigaan terhadap kejang nokturnal.

Dr Prasad juga menjelaskan berbagai jenis sakit kepala seperti sakit kepala pre-iktal yang muncul tepat sebelum kejang, sehingga menjadi tanda yang sangat menonjol.

Biasanya berupa rasa nyeri mendadak, tajam, atau seperti tekanan yang muncul dalam hitungan detik hingga menit sebelum kejang.

“Sering kali disertai tanda bahaya tambahan seperti mual, sensasi deja vu, rasa takut mendadak, atau perubahan otonom seperti berkeringat dan jantung berdebar,” ujar Prasad.

Sakit kepala di pagi hari yang disertai muntah juga dapat menandakan sesuatu yang serius seperti kejang.

“Sakit kepala pagi yang menetap dan disertai muntah dapat menunjukkan peningkatan tekanan intrakranial atau penyebab struktural yang mendasari, yang dapat memicu kejang dan memerlukan evaluasi segera,” tutur dia.

Jenis kepala migralepsi juga bisa mengarah tanda pada kondisi kejang. Prasad memaparkan dalam kasus ini, pasien sering mengalami gangguan visual, kilatan cahaya, atau gejala sensorik yang berlangsung lebih dari lima menit, kemudian diikuti hilangnya kesadaran atau kejang. 

“Ketika aura migrain berlangsung tidak biasa lama atau berakhir tiba-tiba dengan kebingungan atau gerakan tersentak, evaluasi untuk epilepsi menjadi penting,” katanya.

Jenis sakit kepala terakhir yang menjadi perhatian Dr Prasad adalah sakit kepala post-iktal, di mana kondisi nyeri hebat berdenyut yang muncul dalam hitungan menit hingga jam setelah kejang.

“Sakit kepala ini dapat menyerupai migrain dan berlangsung dari beberapa jam hingga dua hari,” tambahnya. 

(Ari Wibowo/goeh)

TRENDING