POLITIK
Evaluasi Pilkada, Kader PPP: Mahar politik Kepada Parpol Biang Masalah
Mahar politik kepada parpol biang masalah
AKTUALITAS.ID – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, menyoroti wacana evaluasi Pilkada Langsung yang digaungkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Humphrey menegaskan tak setuju apabila kembali menggunakan sistem Pilkada tidak langsung.
“Jadi kalau mau dikembalikan lagi, ya namanya make (pakai) barang busuk lagi sebenarnya. Malah bisa lebih parah lagi sebenarnya untuk itu,” kata Humphrey dalam diskusi bertajuk ‘Quo Vadis Pilkada Langsung’ di Kantor Formappi, Jakarta, Minggu, (24/11)
Dia berpendapat, sebaiknya sistem Pilkada langsung yang dipakai saat ini disempurnakan lagi. Sebab masih banyak kekurangannya, namun bukan berarti dikembalikan lagi ke sistem Pilkada tak langsung atau perwakilan DPRD.
Dia mengatakan kekurangan tersebut ada pada penegakan hukum.
“Sebaiknya memang dibenahi kekurangan-kekurangan yang ada itu. Terutama kelemahan di Indonesia ini kan di law enforcement (penegakan hukumnya) ya, lemahnya di situ. Sehingga ini bisa katakan tidak sesuatu yang memang kelihatan pembenahan dari suatu sistem karena itu akan terjadi berulang-ulang,” ujarnya.
Bukan cuma itu, sistem pencalonan yang membuat calon memberikan mahar politik itu akar masalahnya. Menurut dia mahar politik kepada parpol biang masalah, sehingga bikin ongkos pencalonan kepala daerah membengkak.
“Persoalan yang krusial itu adalah di partai politik, baik yang di langsung maupun tak langsung. Karena semua itu kan muncul dari partai politik, partai politik itu kan kalau mengenai soal katakanlah mahar transaksional itu sudah menjadi rahasia umum, bahkan kemungkinan lebih besar maharnya daripada kepentingan calon tersebut dalam mendekati masyarakat melibatkan dry costyang harus dikeluarkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengusulkan agar mekanisme Pilkada langsung untuk dievaluasi. Tetapi Tito sudah meluruskan bahwa wacannya bukan bertujuan agar Pilkada diwakilkan kembali oleh DPRD.
-
Multimedia13 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK16 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
POLITIK9 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam20 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
OtoTek18 hours ago
WhatsApp Hadirkan Fitur Baru untuk Meriahkan Libur Akhir Tahun
-
Ragam17 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
Nasional11 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
EkBis10 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak