NUSANTARA
Program Speling Gubernur Jateng Sukses Layani 2 Juta Warga

AKTUALITAS.ID – Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diluncurkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menjadi primadona baru dalam layanan kesehatan gratis di provinsi ini. Hanya dalam waktu 100 hari kerja, program ini telah melayani lebih dari dua juta warga—jumlah tertinggi secara nasional.
Gubernur Ahmad Luthfi dalam keterangannya di Semarang, Sabtu (24/5/2025), menyampaikan bahwa program Speling memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pelosok, untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan dekat dengan rumah.
“Dokter-dokter kami turun langsung ke lapangan, membuka layanan di balai desa dan titik-titik strategis lainnya. Warga hanya perlu membawa KTP, tanpa biaya apa pun,” ujarnya.
Program ini resmi diluncurkan pada 4 Maret 2025 dan menjadi bagian dari pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Jenis pemeriksaan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari deteksi tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, hingga pemeriksaan untuk ibu hamil dengan risiko tinggi.
Dalam tahap awal, program Speling menyasar warga di 70 desa miskin di 35 kabupaten/kota, dengan target rata-rata 100 orang per desa yang memiliki risiko kesehatan tertentu.
Dua keuntungan utama program ini menurut Luthfi adalah efisiensi waktu dan biaya.
“Warga tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit. Cukup datang ke balai desa, layanan spesialis sudah tersedia. Ini sangat membantu, terutama bagi warga di desa,” jelasnya.
Speling didukung oleh tim dokter spesialis dari tujuh rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng serta beberapa rumah sakit swasta. Adapun rumah sakit tersebut meliputi:
- RSUD Prof Dr Margono (wilayah Banyumas dan Kedu)
- RSUD dr Moewardi (Solo)
- RSUD dr Adhyatma (Semarang)
- RSUD dr Rehatta (Pati)
- RSJD dr Amino Gondohutomo (Pekalongan)
- RSJD dr Arif Zainuddin dan RSJD dr Soedjarwadi (Kedu dan Surakarta)
Menteri Kesehatan RI bahkan mengapresiasi capaian luar biasa ini, menyebut Speling sebagai program kesehatan berbasis jemput bola terbesar di Indonesia yang sejalan dengan arahan Presiden untuk memperluas akses layanan kesehatan gratis.
Warga pun menyambut baik program ini. Sela Karainina Putri, warga Desa Karanggondang Pailus, Jepara, merasa terbantu.
“Kalau biasanya di bidan bayar Rp50 ribu, ini gratis. Uangnya bisa dipakai untuk kebutuhan lain,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Nur Wanti, warga Desa Bulurejo, Karanganyar.
“Saya ikut IVA test untuk deteksi dini kanker serviks. Gratis dan lokasinya dekat rumah,” katanya.
Program Speling menjadi bukti nyata bahwa layanan kesehatan bisa menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa, dengan kualitas yang setara rumah sakit besar—dan sepenuhnya gratis. (YAN KUSUMA/DIN)
-
EKBIS09/06/2025 10:30 WIB
Harga Emas Terjun Bebas, Antam Sentuh Rp 1,9 Juta per Gram
-
RAGAM09/06/2025 12:30 WIB
Luka di Tanah Kaya: Konflik Tambang di Indonesia dan Ketika Nikel Mencabik Raja Ampat
-
EKBIS09/06/2025 09:30 WIB
Harga Beras dan SPHP Masih Melambung Tinggi Hari Ini, 9 Juni 2025
-
NASIONAL09/06/2025 06:00 WIB
Wakil Ketua MPR: Hukum Tegas untuk Pelaku Pertambangan Ilegal di Raja Ampat
-
OASE09/06/2025 05:00 WIB
Begini Perjalanan Roh Seorang Mukmin Saat Jasad Dikuburkan
-
NASIONAL09/06/2025 07:00 WIB
Panas Raja Ampat: Golkar Ungkap Dalang di Balik Kritik Tambang yang Sasar Bahlil
-
POLITIK09/06/2025 09:00 WIB
Terganjal Usia? Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP
-
JABODETABEK09/06/2025 05:30 WIB
Hati-hati, Jakarta Diguyur Hujan Ringan Senin 9 Juni 2025