Connect with us

Berita

Setelah Pulang dari Mojokerto, Seorang ODP Corona di Lombok Meninggal

AKTUALITAS.ID – Angka kematian terkait virus Corona (COVID-19) di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bertambah. Kali ini, seorang pasien yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) meninggal dunia. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H Ashanul Khalik mengatakan, pasien tersebut mempunyai riwayat telah melakukan perjalanan pada 16 Maret 2020 berangkat dari Lombok ke Mojokerto. Selanjutnya, kata […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Angka kematian terkait virus Corona (COVID-19) di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bertambah. Kali ini, seorang pasien yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H Ashanul Khalik mengatakan, pasien tersebut mempunyai riwayat telah melakukan perjalanan pada 16 Maret 2020 berangkat dari Lombok ke Mojokerto. Selanjutnya, kata dia, pada 23 Maret 2020 yang bersangkutan dari Mojokerto menggunakan truk pengangkut barang bersama dua orang temannya menuju Lombok.

Sehari kemudian, yang bersangkutan datang melaporkan diri dan diperiksa di Puskesmas Pembantu Montong Are, dengan keluhan batuk, pilek dan pusing, tapi tidak dalam kondisi demam dan tensi juga normal 120/80 dengan suhu tubuh 36⁰ C. Saat itu, kata dia, pasien itu diberikan obat sesuai dengan keluhannya oleh tim medis Puskesmas.

“Melihat riwayat alamarhum yang pernah melakukan perjalanan ke daerah Mojokerto Jawa Timur sebagai daerah yang juga terpapar Covied- 19, maka pihak Puskesmas pembantu Montong Are kemudian menetapkan statusnya sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan status tersebut juga sudah diinformasikan kepada kadus, kades, babinsa,” jelasnya dalam keterangannya Senin (30/4/2020) dini hari.

Hari selanjutnya pasien tersebut tidak lagi memiliki keluhan, sehingga terakhir beraktivitas bermain bulu tangkis bersama temannya. Dua hari setelah itu, katanya, yang bersangkutan kembali melapor ke Puskesmas tentang keluhan batuk-batuk yang dialaminya.

“Namun pada Minggu (29/3) pagi, dia mengalami sesak nafas namun oleh keluarga tidak langsung dibawa untuk melakukan pemeriksaan dan baru sore harinya pukul 18.00 Wita keluarga membawa ke Puskesmas, dan tiba di Puskesmas pada pukul 18.20 Wita dalam kondisi sudah meninggal, atau tepatnya sudah meninggal dalam perjalanan dari rumah ke Puskesmas Kediri,” ujarnya.

“Terhadap kasus ini kita juga belum bisa memastikan apakah meninggal karena Covid-19 atau bukan, masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Trending