Kenapa Allah tak Turunkan Malaikat saat Perang Uhud?


Ilustrasi Perang uhud

Sejarah mencatat, umat Islam tak meraih kemenangan dalam perang Uhud meski sebelumnya sempat unggul terlebih dahulu. Lalu dalam kondisi tersebut, apakah Allah tak turunkan malaikat untuk membantu umat Muslim?

Dalam kitab Sirah Nabawiyyah karya Muhammad Ridha dijelaskan, terdapat sejumlah pendapat dan juga hadis yang menyatakan mengenai perihal itu. Ubaid bin Umair misalnya, berkata: “Para malaikat tidak ikut berperang dalam perang Uhud,”.

Senada dengan hal itu, Al-Waqidi pun berkata: “Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Sibrah dari Abdul Hamid bin Sahal, dari Umar bin al-Hakam, dia berkata: “Rasulullah SAW tidak bertemu seorang pun malaikat dalam perang Uhud. Mereka (malaikat) hanya ada pada perang Badar,”.

Adapun pendapat yang tsabit (otentik) yang mengacu berdasarkan nash Alquran dan riwayat para sahabat adalah, para malaikat memang turun dan berperang dalam perang Badar. Sedangkan untuk perang Uhud, setidaknya terdapat 60 ayat Alquran yang mengabadikan peristiwa itu.

Mayoritas ulama—yakni para ahli sejarah tentang peperangan Islam—mengatakan, ayat-ayat mengenai perang Uhud pada Surah Ali Imran ayat 121-122 cukup menjelaskan kondisi umat Muslim kala itu. Yakni secara jumlah, pasukan Muslim cukup banyak hanya saja mereka berpecah-belah dan melanggar perintah Rasulullah SAW. Maka, kekalahan pun berada di pihak Islam.

Untuk itulah kemudian Allah berfirman dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 123 berbunyi: “Wa laqad nasharakumullahu bibadrin wa antum adzillatun fattaqullaha la’allakum tasykurun,”. Yang artinya: “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu (ketika itu) adalah orang-orang yang lemah. Karena itu, bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya,”.

Mayoritas ulama berpendapat, Allah menurunkan malaikat di perang Badar sedangkan pada perang-perang lainnya tidak. Bantuan ini termasuk kategori mukjizat.

Sedangkan pada Surah Ali Imran ayat 125, Allah berfirman: “Bala! In tashbiru wa tattaquu wa ya’tukum min faurihim hadza yumdidkum rabbukum bikhomsati alafin minal-mala-ikati musawwimin,”. Yang artinya: “Ya (cukup)! Jika kamu bersabar dan bertakwa, meski mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan 5.000 malaikat yang memakai tanda,”.

Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa datangnya 5.000 malaikat itu ada syarat-syaratnya. Antara lain sabar, bertakwa, dan datangnya orang-orang kafir secara tiba-tiba. Manakala syarat itu tidak terpenuhi, maka yang dipersyaratkan pun tidak terjadi.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>