Berita
Jika Ingin Gencatan, Azerbaijan Tuntut Armenia Harus Minta Maaf
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menuntut Armenia meminta maaf jika ingin menghentikan konflik perebutan wilayah sengketa di Nagorno-Karabakh. Pernyataan itu hampir tidak mungkin diterima oleh Armenia. “Pimpinan Armenia harus berpikir dengan hati-hati sebelum terlambat,” kata Aliyev dalam pidato yang disampaikan secara berapi-api dan disiarkan di televisi. Tak lama setelah menyampaikan pidato itu, Aliyev mengatakan kepada Al […]

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menuntut Armenia meminta maaf jika ingin menghentikan konflik perebutan wilayah sengketa di Nagorno-Karabakh.
Pernyataan itu hampir tidak mungkin diterima oleh Armenia.
“Pimpinan Armenia harus berpikir dengan hati-hati sebelum terlambat,” kata Aliyev dalam pidato yang disampaikan secara berapi-api dan disiarkan di televisi.
Tak lama setelah menyampaikan pidato itu, Aliyev mengatakan kepada Al Arabiya bahwa Armenia harus berkomitmen atas penarikan penuh pasukannya dari wilayah negaranya.
“Mereka harus berkomitmen untuk menarik pasukan dari wilayah kami. Mereka harus memberi kami jadwal penarikan diri dari wilayah pendudukan,” ujar Aliyev, Minggu (4/10) seperti dikutip dari Al Arabiya.
“Perdana Menteri mereka, yang mengatakan bahwa Karabakh adalah (bagian dari) Armenia, sekarang harus mengatakan bahwa Karabakh bukanlah Armenia. Dan setelah itu, tentu saja, kami siap mengakhiri permusuhan dan memulihkan rezim gencatan senjata,” ucap dia.
Aliyev juga bersumpah untuk terus berjuang sampai wilayah Karabakh dapat diklaim kembali oleh Azerbaijan.
“Kami berhasil membebaskan beberapa wilayah, beberapa desa, dan hari ini kami membebaskan kota Jabrayil, yang berada di bawah pendudukan Armenia selama 27 tahun,” tuturnya.
“Operasi militer kami yang sukses terus berlanjut, dan kami bertekad penuh untuk membebaskan tanah kami dan memulihkan integritas teritorial kami,” ucap dia.
Mengutip seorang pejabat Karabakh, kantor berita RIA Novosti melaporkan delapan belas warga sipil di Nagorno-Karabakh tewas akibat tembakan dari pasukan Azeri dan lebih dari 90 orang lainnya menderita cedera dalam sepekan terakhir.
Sementara Aliyev mengatakan 22 warga sipil Azerbaijan tewas dan 73 lainnya luka-luka di tengah bentrokan sengit pada Minggu.
Sementara itu, pada Minggu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov telah menyerukan gencatan senjata di Nagorno-Karabakh. Dia mengatakan Moskow siap membantu mencari solusi untuk konflik tersebut melalui Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).
-
EKBIS30/04/2025 09:30 WIB
IHSG Awali Dagang Terakhir April dengan Optimisme Tipis, Sektor Transportasi Jadi Motor Penggerak
-
EKBIS30/04/2025 16:00 WIB
Membanggakan! Bulog Serap 1,3 Juta Ton Beras Dalam Sebulan, Tertinggi Dalam 23 Tahun
-
NASIONAL30/04/2025 09:00 WIB
Menkopolkam: Premanisme Berkedok Ormas Harus Dibasmi Tuntas
-
EKBIS30/04/2025 10:30 WIB
Rupiah Perkasa, Pimpin Penguatan Mata Uang Asia di Tengah Kenaikan Dolar AS
-
FOTO30/04/2025 09:53 WIB
FOTO: KWP Bersama DPR Gelar Diskusi Dalektikan Demokrasi
-
NASIONAL30/04/2025 12:00 WIB
Kabar Baik untuk Jurnalis! MK Tegaskan Frasa “Tanpa Hak” di UU ITE untuk Lindungi Profesi
-
FOTO30/04/2025 19:00 WIB
FOTO: Fashion Show Produk UMKM Hadapi Tantangan Ekonomi Nasional
-
NUSANTARA30/04/2025 00:01 WIB
Dedi Mulyadi Siapkan Program Militer untuk Siswa Bermasalah, Dapat Dukungan Warga