Connect with us

OASE

7 Adab Makan dalam Islam sebagai Ibadah Sehari-hari

Aktualitas.id -

7 Adab Makan dalam Islam sebagai Ibadah Sehari-hari. (ist)

AKTUALITAS.ID – Dalam ajaran Islam, makan bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga merupakan ibadah yang diiringi dengan adab dan tata cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Melalui adab-adab yang diajarkan, umat Islam diajak untuk lebih menghargai nikmat Allah, menjaga kesehatan, serta menjalin kebersamaan dalam keluarga dan masyarakat. Berikut adalah tujuh adab yang penting diperhatikan saat makan, beserta dalil dari hadis Rasulullah SAW yang mendasarinya.

1. Membaca Bismillah Sebelum Makan

Adab pertama yang diajarkan dalam Islam adalah memulai makan dengan menyebut nama Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian hendak makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah pada awalnya dan akhirnya’.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Membaca Bismillah sebelum makan adalah bentuk kesadaran kita bahwa segala sesuatu, termasuk makanan yang kita nikmati, datang dari Allah SWT.

2. Makan dengan Tangan Kanan

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk makan dengan tangan kanan. Hal ini berdasarkan hadis yang berbunyi, “Wahai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada di hadapanmu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Menggunakan tangan kanan dalam makan merupakan simbol dari kebaikan dan penghormatan terhadap nikmat yang Allah berikan.

3. Makan dari Bagian yang Terdekat

Adab selanjutnya adalah memulai makan dari bagian yang paling dekat dengan kita. Rasulullah SAW bersabda, “Wahai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada di hadapanmu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Adab ini mengajarkan kedisiplinan dan menghargai orang lain yang makan bersama kita, serta menghindari keserakahan.

4. Tidak Berbicara Kasar atau Menjelekkan Makanan

Salah satu adab yang sangat ditekankan dalam Islam adalah tidak menjelekkan makanan yang disajikan. Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika beliau suka, beliau memakannya, dan jika tidak suka, beliau meninggalkannya. Dalam hadis disebutkan, “Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukainya, beliau memakannya; dan jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan menjaga perkataan dan sikap terhadap makanan, kita belajar untuk bersyukur dan menerima dengan ikhlas apa yang diberikan.

5. Tidak Berlebihan dalam Makan

Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam makan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah anak Adam memenuhi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika ia harus melakukannya (makan berlebihan), maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Anjuran ini mengingatkan kita untuk menjaga kesehatan dan menghindari sikap rakus.

6. Bersyukur Setelah Makan

Setelah selesai makan, hendaknya mengucapkan syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah makan: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan memberikannya kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Mengucapkan syukur setelah makan adalah pengakuan bahwa semua nikmat, termasuk makanan, berasal dari Allah dan kita tidak akan bisa menikmatinya tanpa izin-Nya.

7. Makan Secara Bersama-sama

Islam menganjurkan makan bersama-sama sebagai bentuk kebersamaan dan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda, “Berkumpullah kalian dalam makan, dan sebutlah nama Allah atas makanan itu, maka kalian akan diberkahi di dalamnya.” (HR. Abu Dawud). Makan bersama menciptakan suasana harmonis dan mempererat hubungan antaranggota keluarga atau masyarakat, serta mendatangkan keberkahan dari Allah.

Tujuh adab makan yang diajarkan dalam Islam ini tidak hanya mengajarkan kita untuk menghargai makanan, tetapi juga untuk menjaga hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Dengan menerapkan adab-adab ini, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga meraih keberkahan dan merasakan nikmat yang sesungguhnya dari Allah SWT. Melalui kebiasaan makan yang baik, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan sehat, serta terus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah kepada kita. (NAUFAL/RAFI)

TRENDING