Berita
Rachmawati Sebut Megawati Sumber Kekacauan
AKTUALITAS.ID – Rachmawati menyalahkan semua kekacauan yang terjadi saat ini kepada kakaknya sendiri, Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, krisis mutidimensi yang terjadi sekarang bermuara pada pemerintahan Megawati (2001-2004). “Kesalahan terbesar Megawati adalah ketika dia mengambil alih kekuasaan dari Gus Dur tahun 2001. Pengambilalihan kekuasaan ini menjadi preseden buruk yang merusak reformasi hingga kini,” ujar Rachmawati Soekarnoputri […]

AKTUALITAS.ID – Rachmawati menyalahkan semua kekacauan yang terjadi saat ini kepada kakaknya sendiri, Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, krisis mutidimensi yang terjadi sekarang bermuara pada pemerintahan Megawati (2001-2004).
“Kesalahan terbesar Megawati adalah ketika dia mengambil alih kekuasaan dari Gus Dur tahun 2001. Pengambilalihan kekuasaan ini menjadi preseden buruk yang merusak reformasi hingga kini,” ujar Rachmawati Soekarnoputri dalam seperti dilansir RMOL.co, Sabtu (11/5/2019).
Pengambilalihan kekuasaan dari Presiden Abdurrahman Wahid pada bulan Juli 2001, menurut hemat Rachma, adalah babak pembuka bagi berbagai kesalahan berikutnya.
“Yang paling fatal setelah mengambil alih kekuasaan dari Gus Dur adalah izin yang diberikan Megawati pada proses politik yang melanjutkan amandemen UUD 1945,” tambah Rachma.
Sejak reformasi UUD 1945 mengalami empat kali amandemen. Pertama dilakukan pada tanggal 14-21 Oktober 1999, lalu amandemen kedua dilakukan pada tanggal 7-18 Agustus 2000.
Amandemen ketiga dan keempat dilakukan di era Megawati, yakni pada tanggal 1-9 November 2001 dan pada tanggal 1-11 Agustus 2002. Menurut Rachma, ciri liberal kapitalistik semakin kuat dalam dua amandemen terakhir.
Di era Mega juga mulai dilakukan penjualan BUMN, seperti PT Indosat. “Bahkan Mega juga yang mengawali TNI dan Polri tidak bersikap netral. Ketika Gus Dur menunjuk Jenderal Chaerudin Ismail sebagai Kapolri baru, Mega melakukan pembangkangan dengan menunjuk Jenderal S. Bimantoro,” cerita Rachma.
“Justru insubordinasi Mega itu yang dapat disebut makar terlebih karena melibatkan kekuatan bersenjata,” demikian Rachma.
Kritik keras kerap disampaikan Rachma kepada kakaknya. Hubungan keduanya sejak lama diketahui kurang baik. Dalam beberapa kali debat capres-cawapres yang lalu, Mega dan Rachma bertemu di lokasi debat. Namun keduanya tidak pernah sekalipun saling sapa. (rmol)
-
RAGAM24/03/2025 13:22 WIB
SCash Gandeng Campaign #ForABetterWorld untuk Perkuat UMKM Perempuan di Sentani
-
NUSANTARA24/03/2025 00:01 WIB
Biak Numfor Siapkan 10 Hektare Lahan untuk Sekolah Rakyat Gratis Tahun 2025
-
EKBIS24/03/2025 09:30 WIB
Awal Pekan Penuh Gejolak, IHSG Kembali Terperosok ke Zona Merah
-
POLITIK24/03/2025 06:00 WIB
Aktivis 98: UU TNI Jauh dari Praktik Dwifungsi ABRI Orde Baru
-
NASIONAL24/03/2025 07:00 WIB
Waka Komisi X DPR: Kepala BGN Jangan Lebay Kaitkan PSSI dengan Makanan Bergizi
-
NUSANTARA24/03/2025 06:30 WIB
Jelang Lebaran, Jabotabek Ditinggalkan Ratusan Ribu Kendaraan
-
NASIONAL24/03/2025 13:00 WIB
Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Lebaran
-
DUNIA24/03/2025 14:00 WIB
Tragis! Petinggi Hamas Syahid Dibom Israel Saat Tunaikan Salat Tahajud