Presiden Iran: Amerika Sumber Ketegangan di Timur Tengah


Presiden Iran Hassan Rouhani/Kena Betancur / AFP

AKTUALITAS.ID – Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani masih mengecam kehadiran pasukan militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.

Pasalnya, dia masih dalam komitmen bahwa AS pemicu ketegangan di Timur Tengah selama ini. Apalagi, tindakan AS sengaja membunuh Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani menurutnya juga memicu kemarahan banyak negara di kawasan itu.

“Kehadiran militer AS di kawasan itu, dan pembunuhan Jenderal Soleimani telah menyebabkan ketegangan di kawasan itu dan membuat marah negara negara,” kata Rouhani seperti dilansir Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Senin (13/1/2020).

Masalah di kawasan Timur Tengah itu, kata dia, harus diselesaikan pula oleh semua negara di sana. Antara lain dikatakannya adalah melalui berbagai cara politik dan dialog. Kedaulatan semua negara harus dihormati.

“Kita semua harus bergandengan tangan dan memulihkan keamanan di wilayah ini, dan memungkinkan perdamaian terjadi di wilayah ini,” terang Rouhani.

Ketegangan di kawasan regional melonjak setelah AS membunuh Soleimani dalam serangan drone di luar Bandara Internasional Baghdad, pada Kamis (2/1/2020) Waktu Irak. Iran kemudian membalas serangan dengan menembakkan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Irak. Rouhani mengatakan, serangan rudal tersebut legal berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB sebagai upaya pertahanan Iran.

“Serangan itu sepenuhnya sah berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB untuk pertahanan Iran,” tegas Rouhani.

Sebelumnya, Rouhani telah meminta maaf kepada Ukraina karena militer Iran tidak sengaja menembakkan rudal ke pesawat Ukraina International Airlines. Tragedi tersebut telah menewaskan 176 penumpang serta awak pesawat.

Militer Iran mengaku telah menembak jatuh pesawat Ukraina International Airline, Sabtu (11/1/2020). Pengumuman yang dibacakan dalam saluran TV pemerintah ini menyatakan, peristiwa itu terjadi karena ketidaksengajaan yang dilakukan oleh kesalahan manusia atau human error.

Pesawat Ukraina yang jatuh awal pekan ini di Iran telah terbang dekat dengan situs militer milik pasukan elite Garda Revolusi Iran. Militer Iran menyatakan, pesawat itu pun ditembak jatuh secara tidak sengaja karena kesalahan manusia.

Atas penemuan itu, pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dirujuk ke Departemen Kehakiman di dalam militer. Mereka yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban. 

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>