Dua Meninggal, Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Yogyakarta Meningkat 12 Orang


Ilustrasi virus corona, Foto/Ist

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu, bertambah 12 orang dengan dua di antaranya meninggal dunia.

“Lonjakan angka hari ini merupakan akumulasi uji laboratorium sebelumnya yang belum keluar,” kata Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (25/3/2020).

Dia menjelaskan pengujian spesimen swab pasien di DIY dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.

Meski demikian, BBTKLPP Yogyakarta sempat mengalami kekosongan bahan baku uji spesimen dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang merupakan teknik mendeteksi mikroorganisme tertentu secara cepat di dalam tubuh.

“BBTKLPP sempat mengalami kekosongan primer yang menjadi salah satu bahan baku uji PCR,” kata Ditya.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menyebutkan 12 pasien baru itu berdomisili di DIY dan luar DIY, yaitu dua pasien berasal dari Kecamatan Bambanglipuro dan Kasihan (Bantul), enam pasien berasal dari Kecamatan Depok, Ngemplak, Gamping, Ngaglik, dan Kalasan (Sleman), satu pasien dari Wates (Kulon Progo), satu pasien dari Ponjong (Gunung Kidul), satu pasien dari Umbulharjo (Kota Yogyakarta), serta satu pasien dari Kebumen, Jawa Tengah.

Sebanyak dua di antara 12 pasien baru itu, meninggal dunia, yaitu satu pasien laki-laki berusia 69 tahun berasal dari Sleman dan satu lainnya laki-laki berusia 54 tahun berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.

Total data PDP yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan swab) di DIY hingga Rabu ini 115 orang. Dari jumlah tersebut, 33 orang dinyatakan negatif corona, 18 orang positif di mana sembuh satu orang, meninggal tiga orang, sedangkan yang masih menunggu hasil 64 orang di mana dua di antaranya telah meninggal.

Ia juga menjelaskan bahwa Pemda DIY telah meminta Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-DIY lebih mewaspadai munculnya para pendatang atau pemudik dari luar daerah.

“Para pendatang juga sudah diberikan edukasi untuk isolasi mandiri (14 hari), dan apabila ada gejala agar ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan),” kata dia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>